Kenang Peristiwa Kelam Pengkhianatan G30S/PKI, Keberadaan Soekarno hingga Dijadikan Sebuah Film
Berikut ini kenang peristiwa kelam pengkhianatan G30S/PKI, keberadaan Soekarno hingga dijadikan sebuah film fenomenal.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Ketua acara tersebut adalah Brigjen Hartono Wirjodiprodjo yang menjabat sebagai Direktur Pelalatan AD.
Sementara itu, wakil ketua dalam acara itu adalah Menteri Pengairan Dasar, Ir PC Harjo Sudirdjo.
Untuk menghadiri acara Munastek, Soekarno dijemput oleh Hartono dari Istana Merdeka.
Sesampainya di lokasi Istoran Senayan, sudah ada 10 ribu orang lebih yang hadir.
Acara tersebut berlangsung hingga larut malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Setelah selesai menghadiri acara tersebut, Soekarno kembali ke Istana Merdeka dengan dikawal oleh pengawal pribadinya, Kolonel Maulwi Saelan dan Ajudan, Kolonel Bambang Widjanarko.
Baca juga: Bu Guru SMK Ditemukan Tewas Terluka Parah, Ternyata Dibunuh Pak Kadus yang Sakit Hati Dituduh PKI
Maulwi saat itu juga menjabat sebagai Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden Tjakrabirawa.
Pada pukul 24.00 WIB, Maulwi melapor kepada Soekarno untuk pulang ke kediamannya karena tak ada lagi tugas pengawalan.
Namun ternyata, sepulangnya Maulwi, Soekarno tak menetap di Istana Negara.
Ia pergi dari Istana dikawal Kompol Mangli yang juga membawa timnya.
Soekarno menuju ke rumah istrinya, Ratna Sari Dewi.
Sesampainya di lokasi, orang yang dituju ternyata sedang keluar menghadiri malam resepsi di Hotel Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Irak di Jakarta.
Soekarno pun kemudian menyusul ke Hotel Indonesia dan menunggu istrinya di parkiran hotel.
Sementara itu, sopir pribadi presiden, Soeparto, menjemput Dewi.
Dikawal anak buah Mangli, Ajun Inspektur II Sudiyo, Seoparto menjemput Ratna Sari Dewi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.