4 Tahun Kematian Randi Yusuf di Kendari

Mahasiswa Teknik UHO Kendari Teatrikal di Depan Polda Sultra Kenang Tragisnya Kematian Randi-Yusuf

Puluhan mahasiswa FT UHO Kendari menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Laode Ari | Editor: Desi Triana Aswan
TribunnewsSultra.com/Laode Ari
Puluhan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (26/9/2023). Aksi tetrikal untuk memperingati insiden tewasnya Randi dan Yusuf saat demonstrasi penolakan RUU KUHP di DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Puluhan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo atau FT UHO Kendari menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aksi tetrikal untuk memperingati insiden Randi dan Yusuf mahasiswa tewas saat demonstrasi penolakan RUU KUHP di DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu.

Aksi teratrikal yang dikenal tragedi September Berdarah berlangsung di depan Polda Sultra, Jalan Haluoleo Nomor 1, Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/9/2023). 

Dari pantauan dilapangan, para mahasiswa berjalan dari depan bundaran kantor Gubernur Sultra dengan membawa pamflet bergambar wajah Randi dan Yusuf.

Saat berada di perempatan kantor Polda Sultra, para mahasiswa berorasi meminta pihak kepolisian membuka kembali penyidikan kasus pelaku penembakan Yusuf.

Setelahnya, para mahasiswa membawa dua teplika keranda mayat yang bertuliskan Randi dan Yusuf.

Mahasiswa juga membaca puisi dan menampilkan teatrikal detik-detik Randi dan Yusuf tertembak oleh oknum Polisi.

Baca juga: Penjelasan Kapolresta Kendari Soal Tuntutan Massa Aksi Terkait Kasus Terbunuhnya Randi dan Yusuf

Ketua BEM Teknik UHO, Laode Muhammad Ali Sabilah, mengatakan, aksi teatrikal tersebut untuk menunjukan prihatin kepada pengusutan kasus penembakan yang belum tuntas.

Ali mengungkapkan, para mahasiswa tidak akan pernah lupa dengan tragedi tewasnya Randi dan Yusuf.

"Kami mahasis masih ada nurasi terhadap tragedi tewasnya dua mahasiswa yang berjuang penegakkan hukum," ujarnya.

Puluhan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (26/9/2023). Aksi tetrikal untuk memperingati insiden tewasnya Randi dan Yusuf saat demonstrasi penolakan RUU KUHP di DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu.
Puluhan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar aksi teatrikal di depan Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (26/9/2023). Aksi tetrikal untuk memperingati insiden tewasnya Randi dan Yusuf saat demonstrasi penolakan RUU KUHP di DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu. (TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Selian itu, aksi tersebut juga menunjukan kepada pemerintah dengan kasus pelangaran HAM yang belum tuntas diusut.

"Ini juga menyampaikan masih ada kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas di Sultra," kata Ali.

Ia juga menyampaikan, aksi tersebut juga memberikan sindiran kepada para aparat kepolsian agar tidak lagi bertindak represif saat menangani demonstrasi. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved