Lapas Kendari

Lapas Kelas II A Kendari Dorong Warga Binaan Pemasyarakatan Bercocok Tanam Perkuat Ketahanan Pangan

Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas II A Kendari mendukung ketersediaan pangan mandiri, guna percepatan penyelenggaraan program ketahanan pangan.

handover
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas II A Kendari mendukung ketersediaan pangan mandiri, guna percepatan penyelenggaraan program ketahanan pangan. Kepala Seksi atau Kasi Giatja Lapas Kendari, Aljamin mengatakan khususnya, kegiatan program penanaman lombok, tomat, kangkung, dan jagung oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas II A Kendari mendukung ketersediaan pangan mandiri, guna percepatan penyelenggaraan program ketahanan pangan.

Kepala Seksi atau Kasi Giatja Lapas Kendari, Aljamin mengatakan khususnya, kegiatan program penanaman lombok, tomat, kangkung, dan jagung oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

"Kita berharap WBP bisa memberikan kontribusi juga turut bergerak untuk bercocok tanam, sehingga ada nilai pemanfaatan lahan sebagai langkah untuk mendukung ketersediaan pangan," ujarnya, Senin (11/9/2023).

Ia berharap seluruh WBP memiliki Kegiatan positif dalam rangka pembangunan ketahanan pangan daerah khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas II A Kendari, Sulawesi Tenggara bercocok tanam mendukung ketersediaan pangan mandiri.
Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas II A Kendari, Sulawesi Tenggara bercocok tanam mendukung ketersediaan pangan mandiri. (handover)

"Kegiatan penanaman ini dapat menjadikan Lapas Kendari sebagai UPT percontohan dalam hal kegiatan ketahanan pangan juga pembangunan ketahanan pangan yang ada di Kota Kendari dengan mengacu pada program pemerintah pusat," katanya.

Aljamin juga mengatakan, bahwa ada tiga pilar ketahanan pangan yang menjadi prioritas Lapas Kelas II A Kendari yang perlu dilaksanakan.

Adapun ketiga pilar tersebut, kata Aljamin, adalah ketersediaan pangan, keterjangkauan harga, serta pemanfaatan bahan pangan lokal.

"Apalagi ketergantungan dengan luar daerah masih tinggi sehingga perlu terobosan yang perlu dilakukan terhadap ketersediaan pangan daerah."

Baca juga: Warga Binaan Lapas Kendari Sulawesi Tenggara Budidaya Tomat dan Cabai, Upaya Pembinaan Kemandirian

"Jadi produksi pangan lokal harus ditingkatkan untuk menunjang kekuatan pangan masyarakat, khusus memanfaatkan tenaga-tenaga yang telah dilatih dalam kegiatan kerja pertanian khususnya WBP," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved