Video Viral Kendari
Pihak Kampus Tanggapi Dugaan Dosen Banting Mahasiswa di Kendari, Sudah Mediasi, Kumpul Fakta Lengkap
Pihak Kampus Swasta di Kota Kendari, memberikan tanggapan terkait insiden dugaan kekerasan seorang dosen terhadap mahasiswa.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Pihak Kampus Swasta di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan tanggapan terkait insiden dugaan kekerasan seorang dosen terhadap mahasiswa.
Kasus ini mencuat setelah rekaman kamera Closed-Circuit Television (CCTV) peristiwa tersebut beredar luas di masyarakat.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr Yusuf, mengatakan pihak kampus telah mengambil langkah awal sesuai arahan Rektor.
Ia menyebut sudah memfasilitasi mediasi serta mengumpulkan informasi dari dosen maupun mahasiswa yang terlibat, dengan keterangan diambil secara terpisah.
Menurutnya, kejadian itu merupakan bentuk kekhilafan dari oknum dosen.
Baca juga: Gegara Baju PDH, Dugaan Penyebab Dosen Kampus Swasta Kendari Banting Mahasiswa Saat Kegiatan Maba
“Kondisi saat itu kampus sedang ramai, dan dosen melihat ada mahasiswa memakai pakaian dinas harian (PDH) dari program studi lain. Awalnya hanya ingin ditanyakan, tetapi berujung pada insiden seperti di rekaman CCTV,” jelas Dr Yusuf saat ditemui di ruangannya, Rabu (24/9/2025).
Dr Yusuf menyampaikan detail dari peristiwa ini masih terus didalami karena rekaman CCTV kurang jelas akibat jarak dan keramaian di lokasi.
Sehingga, pihak kampus belum bisa menjatuhkan sanksi sebelum seluruh fakta diperoleh.
“Kita tidak terburu-buru memberikan sanksi sebelum datanya lengkap. Tapi komitmen kami jelas, kekerasan tidak dibenarkan dalam bentuk apa pun,” tuturnya.
Dr Yusuf menyebut dosen yang terlibat dalam kasus ini masih aktif mengajar dan statusnya di kampus sebagai dosen tetap.
Baca juga: Video Detik-detik Mahasiswa Dibanting Oknum Dosen di Kendari Sulawesi Tenggara, Korban Lapor Polisi
Meski begitu, penanganan kasus ini tetap berjalan, agar kondisi di lingkungan kampus bisa kembali normal tanpa kekhawatiran.
“Kita membangun kampus ini atas dasar kekeluargaan dan persaudaraan. Tidak ada ruang bagi kekerasan, baik antarmahasiswa maupun antara dosen dengan mahasiswa,” katanya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Jurusan Arsitektur berinisial AL (23) mengaku menjadi korban kekerasan oleh dosennya.
Insiden itu terjadi, Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 17.00 Wita saat kegiatan Orientasi Studi Dasar-dasar Islam dan Kemuhammadiyahan (OSDIK).
AL menuturkan dirinya ditendang lalu dibanting karena mengenakan kemeja PDH dari jurusan berbeda.
Baca juga: Mahasiswa dan Karyawati Laundry di Kendari Ditangkap Polisi Usai Ketahuan Aborsi Janin 6 Bulan
Oknum Polisi Polres Konawe Utara Aniaya Pacarnya, Dilaporkan ke Polda Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
21 Pelajar Tak Aniaya Siswa SMA di Kendari Dipulangkan ke Orangtua, Tanda Tangani Surat Pernyataan |
![]() |
---|
Cekcok Berujung Aniaya Anak Perempuan, Ayah Kandung di Konawe Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Ibu di Bulukumba Kirim Video Ayah Aniaya Anak di Kolaka Sulawesi Tenggara, Ditangkap Lagi Pesta Sabu |
![]() |
---|
Kepala Polsek Poasia Bantah Tuduhan Aniaya Terduga Pelaku Pencurian di Kendari Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.