Kisah Arawinda Kirana Berjuang Pulih Dari Trauma Akibat Kekerasan Seksual Jadi Karya Film Diam

Kisah aktris ternama Arawinda berjuang pulih dari trauma akibat kekerasan seksual yang dialaminya dituangkan dalam sebuah karya film berjudul Diam.

Tangkapan layar YouTube Arawinda Kirana
Berikut ini kisah aktris ternama Arawinda Kirana yang berjuang pulih dari trauma akibat kekerasan seksual yang dialaminya dituangkan dalam sebuah karya film berjudul Diam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini kisah aktris ternama Arawinda Kirana yang berjuang pulih dari trauma akibat kekerasan seksual yang dialaminya dituangkan dalam sebuah karya film berjudul Diam.

Diketahui, film ini diproduksi Arawinda Kirana dari latar belakang pengalaman pribadi yang dialaminya sendiri.

Di mana ia berjuang keras pulih dari rasa trauma usai menjadi korban kekerasan seksual.

Arawinda Kirana menulis sendiri cerita hingga menyutradarai film Diam.

“Dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran–sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022,” tulisnya pada unggahan film Diam di channel YouTube pribadinya Arawinda Kirana dikutip TribunnewsSultra.com, Senin (11/9/2023).

Selama ini, dirinya mencoba bungkam atas kekerasan yang dialaminya.

Bahkan menyebut jika kasus peliknya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa.

Baca juga: Sidang Putusan Terdakwa Kasus Kekerasan Seksual Dosen UHO Prof B, Dipindah ke Pengadilan Tipikor

Dirinya menyebut jika sistem hukum negara dan pasal-pasal karet yang ada justru semakin merugikan manusia dengan membatasi kebebasan untuk berbicara.

Banyak penyintas, termasuk dirinya yang terpaksa tenggelam, diam, dan apabila ingin berjuang harus sangat berhati-hati.

Satu tahun berlalu, Arawinda Kirana pertama kalinya memberanikan diri berbicara ke publik dengan sebuah karya film berjudul Diam ini.

“Setelah 1 tahun, ini adalah momen pertama dimana saya akhirnya berani untuk berbicara dan mengungkapkan kebenaran mengenai kasus ini, melalui satu-satunya hal yang saya punya = karya saya. Bagi semua manusia yang takut berjuang karena kesenjangan kuasa antara penyintas dan pelaku; karena sistem hukum yang tidak mengakomodasi; ataupun alasan-alasan lainnya,” tulisnya.

Didampingi Para Ahli

Seperti diketahui, nama Arawinda Kirana kembali menjadi perbincangan usai dirinya membagikan kisah kekerasan seksual yang dialaminya.

Kini, Arawinda Kirana berusaha untuk pulih dari peristiwa pelik tersebut.

Perjuangannya selama satu tahun ini turut didampingi Tim Independen Pendamping Korban, yang terdiri dari sekelompok praktisi psikologi klinis dan psikososial.

Para praktisi berpengalaman ini kerap memberikan pendampingan kepada korban-korban kasus kekerasan seksual.

Termasuk Arawinda Kirana yang telah diberikan pendampingan dan dukungan kepada sejak awal tahun 2023.

Dalam rilis yang diterima TribunnewsSultra.com, Senin (11/9/2023) Tim Independen Pendamping Korban menjalani perjalanan panjang, berbagai proses pendampingan sosial dan psikologis yang mendalam untuk membantu Arawinda mengatasi dampak traumatis dari kekerasan seksual yang dialaminya.

“Proses pemulihan Arawinda adalah sebuah perjalanan yang rumit dan membutuhkan waktu. Namun, Arawinda dengan tekun berusaha untuk mengurai berbagai komplikasi psikologis yang muncul akibat pengalaman traumatis yang telah ia alami,” tulis rilis tersebut.

Arawinda dengan jujur mengungkapkan perasaannya dan upayanya untuk berbagi pengalaman pribadinya sebagai seorang penyintas kekerasan seksual.

Baca juga: Baubau Catat 20 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Tahun Ini, Pemkot Minta Bantuan Banyak Pihak

Upaya tersebut justru disebut tak mendapatkan empati dari masyarakat. Melainkan kontroversi akibat pemberitaan sebelumnya yang dianggap memicu opini publik yang berseberangan.

Dalam rilis tersebut juga Arawinda merasa jika perhatian publik seharusnya difokuskan pada pelaku kekerasan yang sebenarnya sebagai satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab atas tindakannya, kembali teralihkan.

“Arawinda dengan tulus menyadari bahwa pemberitaan dan berbagai spekulasi yang beredar selama ini telah menyakiti banyak pihak, termasuk korban kekerasan seksual lainnya,” lanjut rilis tersebut.

Arawinda Kirana pun turut menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang telah terjadi.

Disebutkan jika meskipun usahanya dalam berbagi pengalaman mungkin secara tidak langsung telah berkontribusi pada eskalasi pemberitaan dan kontroversi, niatnya selalu baik untuk memperjuangkan isu yang sangat penting ini.

“Kami, sebagai Tim Independen Pendamping Korban, akan terus mendukung Arawinda dalam perjalanan pemulihannya, dan kami berharap masyarakat dapat memahami pentingnya mendukung penyintas kekerasan seksual dan menempatkan tanggung jawab pada pelaku untuk memastikan keadilan dan perlindungan bagi semua korban,” tulisnya.

Berikut ini kisah aktris ternama Arawinda Kirana yang berjuang pulih dari trauma akibat kekerasan seksual yang dialaminya. Seperti diketahui, nama Arawinda Kirana kembali menjadi perbincangan usai dirinya membagikan kisah kekerasan seksual yang dialaminya. Kini, Arawinda Kirana berusaha untuk pulih dari peristiwa pelik tersebut. Ia juga turut didampingi Tim Independen Pendamping Korban, yang terdiri dari sekelompok praktisi psikologi klinis dan psikososial.
Berikut ini kisah aktris ternama Arawinda Kirana yang berjuang pulih dari trauma akibat kekerasan seksual yang dialaminya. Seperti diketahui, nama Arawinda Kirana kembali menjadi perbincangan usai dirinya membagikan kisah kekerasan seksual yang dialaminya. Kini, Arawinda Kirana berusaha untuk pulih dari peristiwa pelik tersebut. Ia juga turut didampingi Tim Independen Pendamping Korban, yang terdiri dari sekelompok praktisi psikologi klinis dan psikososial. (Instagram)

Alasan Memilih Bungkam

Selama ini, Arawinda telah terpaksa merahasiakan kenyataan atas kekerasan yang dialaminya.

Sebagai seorang korban kekerasan seksual, Arawinda menghadapi berbagai tantangan, termasuk merasa terisolasi dalam rasa takutnya, memilih untuk diam demi menjaga nama baiknya, dan seringkali tidak dipercaya oleh banyak pihak karena tidak memiliki bukti yang dapat diperlihatkan.

Hal ini mencerminkan praktik pembebanan terhadap korban (victim blaming) yang seringkali terjadi dalam kasus kekerasan seksual.

Namun, melalui proyek yang diberi nama Diam, Arawinda akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri dan mengungkapkan kebenaran mengenai kekerasan seksual yang dialaminya pada tahun 2022.

Proses ini memakan waktu satu tahun lamanya untuk mengumpulkan kekuatan dan keberanian yang diperlukan agar ia bisa berbicara secara terbuka mengenai pengalaman traumatisnya di hadapan publik.

Tim Independen Pendamping Korban berharap karya film Diam yang dibuat Arawinda bisa menjadi sarana untuk sang aktris untuk menyampaikan kebenaran yang tersembunyi.

“Karya ini merupakan tindakan katarsis yang dipilih Arawinda secara sadar, dengan tujuan menggambarkan beragam emosi yang telah lama ia tahan dan rasakan. Setelah lebih dari delapan bulan proses pendampingan yang telah berlangsung, kami berharap agar Arawinda dapat melanjutkan perjalanan pemulihan psikologisnya sehingga ia dapat pulih dan menjadi penyintas, serta kembali mendapatkan kehidupannya,” dikutip dalam rilis.

Selain itu, karya ini juga diharapkan sebagai sarana dukungan bagi seluruh korban kekerasan seksual yang merasa terpaksa diam akibat ketidakpastian hukum dan ketidakadilan yang mereka alami dalam kasus kekerasan yang mereka hadapi.

“Terakhir, tim pendamping ingin menegaskan kembali bahwa dalam kasus kekerasan seksual, kesalahan sepenuhnya ada pada pelaku. Pengalaman yang dialami oleh para korban adalah pengalaman yang sah dan berharga, dan kami selalu siap untuk memberikan dukungan yang diperlukan agar para korban dapat mengakses proses pemulihan yang mereka perlukan.”

Konfirmasi lebih lanjut terkait pendampingan yang berlangsung dapat menghubungi: timpendampingkorban@proton.me

(*)

(TribunnewsSultra.com)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved