Sosok Oknum PNS Diduga Lecehkan Guru SMK Ternama di Makassar, Remas Bagian Terlarang Korban Honorer
Sosok oknum PNS diduga lecehkan guru honorer SMK ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, remas bagian terlarang korban di dalam sekolah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MAKASSAR - Sosok oknum PNS diduga lecehkan guru honorer SMK ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, remas bagian terlarang korban di dalam sekolah.
Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) diduga melakukan pelecehan guru di sekolah menengah kejuruan (SMK) tersebut adalah BH.
Sosok terduga pelaku adalah guru ASN disalah satu SMK ternama di Kota Makassar, Provinsi Sulsel.
Pria yang kini berusia 50 tahun itu kini dilaporkan atas dugaan kasus pelecehan guru honorer.
Guru honorer yang menjadi korban perbuatan tak senonoh tersebut adalah DA (25).
Korban juga mengajar di sekolah yang sama dengan terduga pelaku disalah satu SMK ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Oknum PNS yang melecehkannya adalah atasan korban.
Baca juga: Ustadz ZU Diduga LGBT, Oknum Pimpinan Ponpes Lecehkan Santri Sesama Jenis di Polman Ungkap Penyakit
Mirisnya, pelaku diduga melakukan pelecehan guru honorer bawahannya tersebut di dalam sekolah.
Kasus guru lecehkan guru tersebut kini menggegerkan dunia pendidikan di Provinsi Sulsel.
Dugaan kasus pelecehan tersebut kini juga bergulir di Kepolisian Resort Kota atau Polresta Makassar.
Selain di kepolisian, korban bersama sang suami YH juga melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hotagaul, membenarkan, pihaknya sudah menerima laporan dugaan kasus pelecehan guru tersebut.
“Sudah (masuk laporan dari korban). Lagi diproses,” kata AKBP Ridwan dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribun-Timur.com.
Sedangkan, YH suami korban menyebut sudah memasukkan laporan dugaan kasus pelecehan ke kepolisian sejak 25 Juni 2023 lalu.
“Ternyata bukan hanya satu korban, ada lagi yang muncul korban berikutnya dengan pelaku yang sama,” jelas YH.
“Makanya dia juga melapor ke Polrestabes, kata dari Polrestabes dikasih satu laporan saja,” ujarnya menambahkan.
Kronologi Kasus Pelecehan
Lantas bagaimana kronologi dugaan kasus pelecehan guru yang dilakukan oknum PNS disalah satu SMK ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut?
Suami korban DA, YH, pun menceritakan perbuatan tak senonoh yang diterima sang istri di dalam sekolah tersebut.
Kronologi dugaan kasus pelecehan yang diduga dilakukan BH yang juga oknum guru PNS di sekolah itu terjadi pada 12 Juni 2023 lalu.
Pelecehan pertama terjadi saat korban DA hendak membawakan dokumen ke terduga pelaku BH di ruangannya.
Baca juga: Profil Ipda Harapansyah Sosok Kapolsek Termuda Indonesia, Video ‘Dijodohkan Ayu Ting Ting Viral
Namun, BH tidak berada di dalam ruangannya dan korban pun bertanya ke teman lainnya.
“Korban mau bawa itu dokumen dia tanya temannya, bilang kemana ini yang bersangkutan (terduga pelaku) karena tidak ada di ruangannya,” kata YH.
Korban DA pun bertanya lagi mengenai lokasi tempat penyimpanan dokumen yang dimaksud.
Selanjutnya, BH kemudian menyuruh DA untuk menyimpan dokumen yang dibawanya ke meja.
“Pas korban menuju ke meja, ini (Pelaku) mengikuti dari belakang, terus masuk ke ruang rapat,” jelasnya.
“Nah, di ruang rapat itu tidak ada CCTV (closed circuit television) ujar YH menambahkan.
Pelaku kemudian mencoba untuk mencium korban, tapi DA berhasil mengelak.

“Yang bersangkutan mencoba untuk mencium korban tapi dia dorong itu pundaknya,” katanya.
“Yang bersangkutan bilang tidak adaji CCTV, bilang begitu,” jelas YH menambahkan.
DA yang merasa janggal dengan perilaku BH, pun keluar dari ruangan tersebut dan langsung pulang ke rumahnya.
“Kemudian, korban keluar dari ruangan itu dan langsung pulang,” ujar YH suami korban.
Pelecehan Kembali Terjadi
Bukannya berhenti, oknum PNS berinisial BH tersebut kembali melakukan pelecehan guru honorer tersebut.
Pelecehan kedua kalinya dialami korban DA pada 13 Juni 2023 lalu atau hanya sehari berselang setelah peristiwa pertama.
Baca juga: Video Viral Abidzar Al Ghifari Alami Pelecehan Saat Karaokean, Langsung Berhenti dan Tegur Pelaku
Dugaan pelecehan terjadi bertepatan berlangsungnya salah satu kegiatan di sekolah tersebut.
Korban DA kembali disuruh untuk membawakan transfer kepada terduga pelaku BH.
“Ditemui lagi di ruang Ikatan Alumni, kemudian sudah tanda tangan, korban bergegas pergi,” kata YH.
Namun, oknum PNS tersebut kemudian mengikuti guru honorer tersebur dari belakang.
“Dia (BH) ikut dari belakang, ditarik lagi tangannya ke ruang rapat yang tidak ada CCTV,” jelas suami korban.
Dalam ruang rapat tersebut, kata YH, pelaku kemudian meremas bokong hingga payudara korban.
“Pelaku bilang lagi tidak adaji CCTV disini, tidak adaji orang,” ujar YH menirukan percakapan terduga pelaku dan korban.
Baca juga: Video Acha Viral Twitter dan TikTok Durasi Full 1 Jam, Siapa Sosok Pemeran Wanita Cantik Kacamata?
Setelah menerima perlakuan tak senonoh tersebut, korban bergegas pergi dan kembali ke ruangannya.
“Kemudian ini korban bergegas pergi dan kembali ke ruangannya,” kata YH.
Sepulang di rumah, korban pun langsung menceritakan peristiwa tersebut kepada suaminya YH.
“Langsung pulang dia cerita sama saya,” jelasnya.
YH yang tidak terima istrinya dilecehkan pun naik pitam dan mengaku langsung menghubungi BH.
Dalam percakapan melalui telepon maupun chat, BH disebut mengakui perbuatannya dan meminta maaf.
“Dia cerita sama saya, saya emosi saat itu dan langsung telepon. Pelaku mengaku di telepon dan chat, dia bilang maafkan saya,” ujar.
Meski masih menyimpan bukti chat tersebut, terduga pelaku justru selalu menghindar saat YH mendatangi sekolah tersebut.
“Akhinya saya panggil kepala sekolahnya. Saya bicara, dan akhirnya dia muncul,” katanya.
Namun di hadapan kepsek, kata YH, oknum PNS berinisial BH tersebut justru mengelak.
“Kemudian disitu lain lagi, dia tidak mengaku di situ di depannya kepala sekolah sama saya di situ,” jelasnya.
“Tapi ada bukti chatnya dan dia minta maaf dan siap jalani, ituji bukti chatnya,” ujarnya menambahkan.
Korban Mengaku Diintervensi
Selain suaminya YH, DA yang menjadi korban pelecehan pun ikut buka suara terkait kasus tersebut.
Baca juga: Gaji Tertinggi PNS Part Time Rp5 Juta per Bulan dengan Kerja Singkat 4 Jam, Gaji Terendah Berapa?
Berbagai kejadian pun dialaminya setelah kasus mencuat.
Dia menyebut dirinya justru banyak mendapatkan intervensi dan intimidasi di sekolah.
“Banyak sekali intervensi dan intimidasi dari kantor,” kata DA, Kamis (13/07/2023), dikutip dari Kompas.com.
“Pertama itu saya ceritakan kepada kepala sekolah, itu saya dapat intimidasi mau dikeluarkan dari sekolah,” jelasnya menambahkan.
Bahkan, teman kerja DA menyampaikan bahwa dirinya terancam bakal diberhentikan.
“Saya mau diberhentikan dari sekolah, ada bukti pengancaman bahwa saya mau diberhentikan gara-gara kasus ini, kan yang buat itu (surat pemberhentian) bagian kepegawaian,” ujarnya.
“Dia bilang saya sudah disuruh bikin surat pemberhentian gara-gara ini kasus,” kata DA menambahkan.
Selain itu, DA justru dituding oleh BH bahwa dialah yang menggoda oknum PNS tersebut.
“Terus bentuk intimidasi lainnya itu dia (BH) putar balikkan fakta yang ada di lapangan bahwa kesannya di sini, saya yang menggoda beliau (BH),” jelasnya.
Bukannya mendapatkan pembelaan, diapun justru menerima cibiran di sekolah.
“Jadi ini orang-orang di kantor selalu menjelek-jelekkan saya di kantor,” ujarnya.
“Dia bilang memang itu dia yang menggoda, tidak mungkin pak BH seperti itu,” kata DA menambahkan.
DA mengaku dirinya tak pernah mendapatkan perlindungan dari pihak sekolah.
“Harusnya kan dari pihak sekolah bisa melihat yang mana pelaku dan mana korban,” jelasnya.
“Kalaupun tidak mau memihak salah satunya setidaknya netral lah. Berada ditengah-tengah saja,” ujarnya menambahkan.
Ia juga mengatakan, pihak sekolah kini telah merumahkan dirinya, begitupun terduga pelaku BH.
“Saya dirumahkan sekarang, pelaku juga. Saya sering mendapat berita bahwa sudah banyak orang yang mau mengeluarkan saya dari kantor,” kata DA.
“Bukan dari kepala sekolah, tapi pihak-pihak perseorangan yang bilang kenapa tidak dikeluarkan saja karena ini sudah meresahkan, sudah membuat gaduh suasana kantor,” jelasnya menambahkan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribun-Timur.com/Muslimin Emba, Tribunnews.com/Muhammad Renald Shiftanto, Kompas.com, Reza Rifaldi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.