BKKBN Sultra
BKKBN Perkuat Dapur Sehat di Provinsi Banten, Tingkatkan Daya Ungkit Percepatan Penurunan Stunting
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan berbagai upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting.
Alifah menyampaikan salah satu intervensi dalam penanganan stunting di Kampung KB adalah melalui Program Dashat, di mana program tersebut adalah pemberian makanan bergizi kepada keluarga risiko stunting guna memenuhi gizi KRS.
Namun, program ini memerlukan dukungan dari lintas sektor. Oleh karena itu, pentingnya melakukan koordinasi dengan berbagai lintas sektor.
“Sebagai kelompok kegiatan di Kampung KB, semua bantuan untuk keluarga risiko stunting di Kampung KB dapat dikelola melalui Dashat. Segala bantuan harus dimonitor agar bantuan tersebut tepat sasaran kepada anak risiko stunting,” ungkap Alifah.
Pada kegiatan itu juga diserahkan 15 paket telur melalui program Dua Telur Peduli Stunting (Dulur Penting) yang dibagikan kepada keluarga berisiko stunting di wilayah Desa Cimanuk.
Kemudian peserta berkesempatan melihat demo masak untuk keluarga risiko stunting yang dilakukan oleh Kader Dashat.
Dashat di Bener Meriah
Baca juga: BKKBN Hadiri Pertemuan Tahunan PBB di New York, Sampaikan Tiga Isu Utama di Indonesia
Program Dashat juga diluncurkan di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Rembele, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, pada Kamis (15/6/2023).
Hadir Sekda Bener Meriah yang diwakili Plt Asisten Asisten Administrasi Umum, Samusi Purnawira Dade, Sekban Perwakilan BKKBN Aceh, Ihya, dan Kepala OPD KB, Edi Jaswin.
Plt Asisten Asisten Administrasi Umum, Samusi Purnawira Dade, dalam sambutannya mengatakan,
Pemerintah Pusat telah menetapkan target 14 persen kasus stunting pada 2024.
Jelasnya, monitoring dan evaluasi kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas sebagaimana dimaksud dalam peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.
"Salah satu tujuan strategis nasional percepatan penurunan stunting, sifatnya adalah pencegahan dimulai dari keluarga, maka yang menjadi target Pemerintah Kabupaten dalam rangka mendukung strategi nasional tersebut ialah seluruh keluarga yang ada pada 232 kampung dan 10 kecamatan di Bener Meriah," jelasnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, saat ini menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan keluarga, maka dari itu pemerintah memprioritaskan target prevalensi stunting semakin signifikan.
Sehingga dibutuhkan gotong royong dan sinergitas antara semua pihak sejalan dengan upaya dalam percepatan penurunan stunting.
Baca juga: BKKBN Apresiasi Gotong Royong Cegah Stunting di Jaksel, Kota dengan Prevalensi Terendah di DKI
Sedangkan Sekban Perwakilan BKKBN Aceh, Ihya, dalam sambutannya mengatakan, Kampung Keluarga Berkualitas, memiliki peran penting melalui Dapur Sehat Atasi Stunting.
Program Dashat, kata Ihya, merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh BKKBN sebagai salah satu bentuk upaya penurunan stunting.
| BKKBN Sultra Gelar Rakornis 2023 Optimalkan Peran Mitra Turunkan Angka Stunting |
|
|---|
| Bangun Wilayah Bebas dari Korupsi, BKKBN Perkuat Zona Integritas di Seluruh Indonesia |
|
|---|
| BKKBN Sulawesi Tenggara Bergerak Bersama Buton Sehat Bebas Stunting, Capai Target 14 Persen |
|
|---|
| BKKBN Mutakhirkan Data Keluarga Untuk Akurasi Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem |
|
|---|
| Kepala BKKBN Dorong Pemda Gerak Cepat Belanjakan Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil dan Balita |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/BKKBN-Perkuat-Dapur-Sehat-di-Provinsi-Banten-Tingkatkan-Daya-Ungkit-Percepatan-Penurunan-Stunting.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.