Dinas PPKB Kendari
Pemerintah Kota Kendari Dorong Kerjasama Lintas Sektoral Optimis Turunkan Angka Stunting Tahun 2023
Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting di Kota Kendari 2023.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari mendorong adanya kerjasama struktural demi menurunkan angka stunting di Kendari tahun 2023.
Tahun 2023, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis turunkan angka stunting hingga ditahun 2024 di bawah target nasional.
Target nasional penurunan angka stunting tahun 2024 sebesar 14 persen.
Sedangkan, di Kota Kendari saat ini angka stunting sebesar 19,0 persen, di bawah angka nasional yakni sebesar 21 persen.
Namun dengan adanya kerjasa sama lintas sektoral hingga ke tingkat kelurahan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Jahuddin optimis Kota Kendari ditahun 2023 dapat menurunkan angka stunting 4 persen bahkan lebih, sehingga ditahun 2024 bisa di bawah kategori nasional.
Selain itu, tim percepatan penurunan angka stunting di Kota Kendari melibatkan 15 OPD, sehingga pekerjaan penurunan angka stunting menjadi pekerjaan bersama yang dikerjakan sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Tim penurunan angka stunting menggunakan dua pendekatan, yakni intervensi spesifik dan sensitif.
"Kalau intervensi spesifik dilakukan oleh tim kesehatan. Mereka memberikan penanganan secara langsung terhadap kasus-kasus stunting, sedangkan intervensi sensitif terkait dengan pencegahan,"
"Termasuk OPD kami terjun langsung dalam pencegahannya. Kita memberikan edukasi, penyuluhan agar tidak terjadi stunting baru," kata Jahuddin kepada Tribunnewssultra.com, Kamis (11/5/2023)
Lanjut, Jahuddin mengatakan kendala yang dihadapi selama proses audit stunting di Kota Kendari dapat teratasi dengan baik.
Pihaknya terus berupaya mendapatkan data yang akurat.
Selain adanya tim teknis dan pakar, pihaknya dibantu oleh pendamping keluarga yang secara terus menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam rangka memberikan informasi yang benar ketika diaudit untuk dijadikan acuan sebagai tindak lanjut ke depannya.
"Dengan adanya gerakan bersama-sama ini, kita optimis bisa menurunkan angka stunting di kota Kendari," tuturnya
Diketahui, untuk mencapai tujuan tersebut, Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Lokus atau Lokasi Fokus intervensi penurunan stunting di Kota Kendari Tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Kendari, Jahuddin saat ditemui oleh Tribunnewssultra.com, Kamis (11/5/2023) dalam kegiatan rapat diseminasi hasil audit kasus stunting tahap I Kota Kendari 2023.
Jahuddin mengatakan timnya melakukan audit kasus stunting dilokus yang sudah ditentukan, dimana lokus stunting di Kota Kendari sebanyak 23 kelurahan.
Kemudian, dari 23 kelurahan tersebut dipilih satu kelurahan yang dijadikan lokus audit stunting yakni Kelurahan Punggaloba.
"Punggaloba terpilih sebagai lokus audit stunting karena di punggaloba jumlah stuntingnya banyak, dan setelah dilakukan intervensi belum memberikan perubahan yang signifikan"
"Selain itu, dari sisi demografi Punggaloba berada ditengah-temagh kota dan juga didekat pantai, sehingga bisa menjadi lokus untuk audit kasus stunting," kata Jahuddin, Kamis (11/5/2023)
Baca juga: Kelurahan Punggaloba Kota Kendari Sultra Jadi Lokus Audit Stunting 2023
Lanjut, Jahuddin mengatakan tujuan diadakannya audit kasus stunting untuk memperoleh deteksi dini penyebab terjadinya stunting di Kota Kendari
Sehingga hasil dari audit bisa dijadikan referensi dalam rangka pendekatan, dan intervensi terhadap percepatan penurunan angka stunting di Kota Kendari.
Setelah desiminasi pihaknya kemudian akan menindak lanjuti hasil audit oleh tim audit.
Dan akan dijadikan referensi untuk melakukan pendampingan terhadap sasaran yang telah diaudit.
"Setelah beberapa bulan kemudian, kita akan melakukan hal yang sama kembali, untuk melihat apakah terdapat perubahan setelah diintervensi,"
"Hasil dari intervensi tersebut setelah beberapa hari kemudian dicek ulang untuk melihat apakah terdapat perubahan dari hasil intervensi yang dilakukan," tuturnya (*)
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.