Efek Pilkades di Kolaka Utara

Pemilik Lahan di Kolaka Utara Bantah Usir Warga Gegara Beda Pilihan Kades, Sebut Kemauannya Sendiri

Seorang pemilik lahan yang dituding mengusir warga gegara beda pilihan di Desa Walisiho membantah telah mengusir Sindring dan Siti.

|
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Seorang pemilik lahan yang dituding mengusir warga gegara beda pilihan di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah telah mengusir Sindring dan Siti. 

TRIBUNNEWSSULTRA. COM, KENDARI - Seorang pemilik lahan yang dituding mengusir warga gegara beda pilihan di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah telah mengusir Sindring dan Siti.

Ia mengatakan pengusiran tersebut karena Sindring sendiri bersedia bila tidak lagi tinggal di lokasi tersebut.

Masyarakat berinisial NK mengatakan sebelum Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Sindring didatangi pemilik lahan agar memilih keluarganya dalam pemilihan tersebut.

"Hanya saja, Sindring tidak mau, dengan alasan karena sudah didatangi tim lawan. Sindring dijanjikan kalau diusir, sudah ada lahan yang disiapkan oleh calon lain, dia sudah siap kalau diusir dari situ," ujarnya.

Baca juga: Video Viral Warga Diusir dari Lahan Gegara Beda Pilihan Pilkades di Kolaka Utara Sulawesi Tenggara

Kata NK, usai pemilihan, kakaknya tersebut kemudian memenangkan Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades di Desa Walasiho, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Tapi ini sepupu sudah jengkel, karena sudah dibantu dia tidak bantu kita, itu sepupu yang memintanya untuk pindah jadi bukan kepala desa terpilih yang minta dia pindah," ujarnya.

Ia mengatakan jika tanah tersebut bukan milik kepala desa, melainkan milik sepupu kepala desa yang sempat mendatangi Sindring pada saat akan digelar pemilihan.

"Bukan tanahnya kepala desa itu, tanahnya keluarganya kepala desa terpilih, jadi bukan kepala desa yang usir mereka, tidak ada haknya kepala desa," ucapnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved