Gaya Pj Wali Kota Asmawa Tosepu Naik Jeep Usai Buka Pagelaran Seni dan Budaya HUT ke-192 Kendari

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu tampak mengemudikan Jeep Hardtop usai membuka pagelaran seni dan budaya rangkaian HUT ke-192.

Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri ini mengemudikan Jeep Hardtop saat pulang usai kegiatan tersebut.

Asmawa Tosepu terlihat mengenakan tenun motif Kalosara, celana bahan hitam, dan songko sorume yang merupakan kopiah khas suku Tolaki.

Sebelum pulang usai membuka pagelaran seni dan budaya, Asmawa Tosepu tampak bercengkrama dengan Jajaran Forkopimda mengenai mobil yang dibawa ke Tugu Religi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (3/5/2023), Pj Wali Kota Kendari tampak mengemudikan sendiri kendaraan berpelat DB 1805 EI tersebut.

Ia tampak didampingi ajudannya saat meninggalkan Pelataran Eks MTQ Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Lulo Bareng Ketua DPRD, Kapolresta, Danlanal

Baca juga: Momen Asmawa Tosepu Lulo Bareng Kapolresta, Danlanal di Pagelaran Seni dan Budaya HUT ke-192 Kendari

Sebelumnya diberitakan, momen Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu lulo bersama dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Pj Wali Kota melakukan tarian khas suku Tolaki ini, saat pagelaran seni dan budaya rangkaian HUT ke-192 Kendari di Pelataran Tugu Religi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (3/5/2023) malam.

Selain Asmawa Tosepu, lulo diikuti Kapolresta Kendari, Kombes Pol Eka Fathurrahman, Ketua DPRD Subhan, dan Danlanal Kendari, Abdul Kadir Mulku Zahari.

Lulo bersama juga diikuti sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para undangan yang hadir, dilakukan di akhir agenda acara rangkaian HUT ke-192 Kendari.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, agenda ini dilaksanakan untuk kembali menjaga atau melestarikan budaya dan seni khususnya di Kota Kendari.

Menurutnya, seni dan budaya merupakan bagian yang tak terpisah dari masyarakat agar tetap dilestarikan dalam kehidupan berbangsa dan pemerintahan.

"Tentunya banyak manfaat yang bisa diambil jika seni dan budaya ini tetap kita lestarikan," ucap Asmawa Tosepu, Rabu (3/5/2023).

Kepala Biro Umum Kemendagri ini menambahkan agenda itu berulang-ulang dilakukan karena saat ini ada beberapa penampilan seni dan budaya yang sudah mulai tidak lagi ditampilkan.

"Sehingga dalam agenda ini kami tampilkan lagi, bukan dalam kompetisi tapi ekshibisi untuk diketahui masyarakat Kota Kendari," jelas Asmawa. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)