Berita Sulawesi Tenggara
Dishut Sultra Bakal Rehabilitasi Hutan Mangrove Tahun Ini, Tercatat 25 Hektare Terbanyak di Butur
Pemprov melalui Dinas Kehutanan Sulawesi Tenggara (Sultra), akan kembali rehabilitasi hutan mangrove untuk lahan seluas 25 hektare
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Kehutanan Sulawesi Tenggara (Sultra), akan kembali rehabilitasi hutan mangrove untuk lahan seluas 25 hektare tahun 2023.
Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dishut Sultra, La Ode Yulardhi mengatakan rehabilitasi kali ini tidak sebanyak area rehabilitasi di tahun lalu.
Pada tahun 2022 lalu mencapai 300 hektare lahan mangrove yang direhabilitasi.
Rehabilitasi tahun ini menggunakan dana bagi hasil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tidak seperti tahun sebelumnya yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Baca juga: Pakai APBD Pemerintah Kota Kendari Sultra Bakal Benahi 27 Rumah Tak Layak Huni Tahun 2023
Ke-25 hektare lahan yang akan direhabilitasi, 15 hektare diantaranya berada di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Peropea Kabupaten Buton Utara (Butur).
Dan 10 hektare lainnya berada di KPH Gantara daratan Kabupaten Muna.
"Untuk tahun ini DAK tidak ada, sehingga yang direhabilitasi sejumlah itu saja," kata Yulardhi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/4/2023).
Yulardhi mengatakan untuk luas mangrove di Sultra hingga saat ini sekiranya 93.830, 52 hektare. Terdiri dari luas potensi habitat mangrove 27.664,80 hektare dan luas eksisting mangrove 66.165,72 hektare.
Dari 93 ribu total luas mangrove yang ada kurang lebih terdapat 27.664,80 hektare perlu rehabilitasi atau penanaman kembali yang tersebar di 17 kabupaten kota.
Diantaranya Kabupaten Bombana 5.395,66 hektare, Kabupaten Buton 13,83 hektare, Kabupaten Buton Selatan 1,68 hektare.
Baca juga: Pengerjaan Jalan Inner Ring Road di Kendari Sultra Diperpanjang Sampai 14 April 2023, Baru 70 Persen
Lalu Kabupaten Buton Tengah 201,63 hektare, Buton Utara 233,56 hektare, Kabupaten Kolaka 3.972,85 hektare, Kabupaten Kolaka Utara 3.563,40 hektare.
Kabupaten Konawe 2.512, 36 hektare, Kabupaten Kepulauan 26,27 hektare, Kabupaten Konawe Selatan 5.766,63 hektare, Kabupaten Konawe Utara 1.764,03 hektare.
Kota Baubau 29,23 hektare, Kota Kendari 151,46 hektare, Kabupaten Muna 2.796, 02 hektare, Kabupaten Muna Barat 1.221,22 hektare, Kabupaten Wakatobi 15,00 hektare.
"Dari luas total mangrove kurang lebih 93 ribu itu ada yang rusak dan ada yang bagus."
"Nah tugas kita, kalau ada yang rusak kita coba tanami, harapannya minimal ke depan dengan kondisi luas mangrove kita itu tetap terjaga dan kalau bisa bertambah," harapnya.
Baca juga: Realisasi Belanja Negara di Sulawesi Tenggara Lampaui Pagu, DJPb Sultra Sebut Capai 12,05 Persen
Ia menjelaskan, rehabilitasi mangrove tersebut masih dalam proses persiapan mulai dari penyiapan bibit yang memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Direncanakan tahapan pelaksanaan akan dimulai setelah lebaran Idul Fitri 2023.
Tentu saja pelaksanaan rehabilitasi mangrove itu dilakukan dengan melihat kondisi wilayah yang layak untuk ditanami.
"Seperti penyusunan rancangan, pembentukan kelompok, proses pembuatan bibit yang dibuat oleh kelompok masyarakat."
"Dan yang terakhir akan dilakukan kontrak dengan masyarakat, kemudian akan dilaksanakan rehabilitasi dilanjutkan dengan pemeliharaan," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya pemeliharaan itu mangrove tersebut berhasil tumbuh dengan baik.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.