Berita Kendari
Cerita Syarifuddin Cari Sampah Plastik di Usia Renta, Jeratan Kemiskinan Struktural
Berikut ini kisah Syarifuddin, pria diusia renta masih tetap banting tulang mencari nafkah di tengah hiruk pikuk Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut ini kisah Syarifuddin, pria diusia renta masih tetap banting tulang mencari nafkah di tengah hiruk pikuk Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Hari itu Sabtu (11/3/2023), jalanan sekitar Balai Kota Kendari tenang tanpa bising kendaraan lalulalang.
Kendaraan yang lewat hanya bisa dihitung jari.
Diam-diam dari kejauhan, Syarifuddin menikmati situasi itu dari trotoar yang masih basah akibat hujan yang sebelumnya mengguyur sebagian besar Kota Kendari.
Ia duduk bersama gerobak tua yang berisi sampah plastik yang telah diparkirkan tidak jauh dari tempatnya.
"Istrihat, capek," katanya, memberi senyum hangat.
Di usianya yang menginjak 66 tahun, ia tidak menyangka masih harus bekerja keras menghidupi keluarganya.
Baca juga: Kisah Ibu Rumah Tangga di Kolaka Sulawesi Tenggara Sukses Berjualan Jamu Capai Omzet Jutaan per Hari
"Dosa apa yang pernah saya lakukan dulu sampai-sampai saya akhirnya begini," ungkapnya kepada TribunnewsSultra.com.
Kesehariaannya dihabiskan untuk berkeliling mencari sampah plastik dari tempat sampah warga.
Dari pekerjaan itu, setidaknya ia mendapatkan recehan kisaran Rp.30 ribu perhari.
"Paling 30 ribu, syukur kalau masih ada sisa untuk besok," katanya.
Ia sama sekali tidak memiliki harapan lagi untuk memenuhi keinginan.
Sebab, pendapatan dari pekerjaan yang ia lakukan hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat ini, ia bersama istri dan ketiga anaknya tinggal di salah satu kontrakan yang mesti ia bayar setiap bulannya.
"Dekat Rujab Gubernur, bayar kontrakannya 300 ribu perbulan," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.