Berita Kendari

321 Kios di Sulawesi Tenggara Jual Beras dan Minyak Goreng Sesuai HET, Tersebar 17 Kabupaten/Kota

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan 321 kios khusus menjual bahan pangan sesuai harga eceran tertinggi (HET).

TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan 321 kios khusus menjual bahan pangan sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Ke-321 kios ini tersebar di 17 kabupaten dan kota di Sultra, 72 kios di antaranya tersebar di wilayah Kota Kendari, Kabupaten Konawe Kepulauan, dan Konawe Utara.

Kemudian, 33 kios tersebar di wilayah Kabupaten Bombana dan Konawe Selatan, 61 kios tersebar di Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Wakatobi.

Selanjutnya, 29 kios tersebar di Kabupaten Muna Barat, Muna dan Buton Utara, 55 kios di Kabupaten Konawe, serta 71 kios tersebar di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto mengatakan kios tersebut merupakan kerja sama dengan Bulog dan Satgas Pangan Sultra.

Baca juga: Kabuto, Sagu hingga Jagung Berlimpah di Sulawesi Tenggara, Pangan Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi

Di mana, pangan yang disediakan pada kios tersebut khusus komoditas beras dan minyak goreng, dijual sesuai HET yang telah ditetapkan pemerintah.

Masyarakat bisa berbelanja beras medium dengan harga Rp9.450 per kilogram dan minyak merek Kita Rp14.000 per liter sesuai HET.

"Iya, itu ada outletnya dan ada spanduknya, jadi jelas terlihat," kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Kamis (16/2/2023).

Kata dia, penjualan bahan komoditas ini merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sudah dimulai sejak Januari 2023.

Sepanjang Januari 2023, Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara bisa menjual 3.671 ton beras dari 321 kios tersebut.

Baca juga: Kelebihan dan Manfaat Sorgum Dibeberkan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo ke Warga Konawe Selatan Sultra

"Hingga pertengahan Februari sudah terjual 2.000 lebih ton beras. Ini upaya pemerintah untuk menekan kenaikan harga beras. Itu artinya antusias masyarakat untuk berbelanja ada," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar terlibat dan mengawasi serta memantau kios-kios rumah pangan yang menjual beras dan minyak goreng sesuai HET tersebut.

HET yang telah ditentukan pemerintah tersebut tidak boleh dinaikkan. Sehingga jika nantinya ada yang didapatkan menjual di atas harga, maka akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

"Kemarin kita mendengar kasus di Banten, beras SPHP diganti kemasan menjadi premium dijual dengan harga premium dan ditangkap dengan tujuh tersangka," jelasnya.

"Kita akan tangani dan ditindaklanjuti seperti itu. Ini tidak main-main karena itu subsidi pemerintah, jadi saat menerima laporan atau pengaduan, kita tegas memproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved