Berita Konawe

Dinas PU Sebut RAB Beton Jembatan Gantung Laosu di Konawe Sultra Bertulang Besi Bukan Bambu

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Konawe menyebut Rencana Anggaran Biaya (RAB) beton Jembatan Gantung Laosu bertulang besi bukan bambu.

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Konawe menyebut Rencana Anggaran Biaya (RAB) beton Jembatan Gantung Laosu bertulang besi bukan bambu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Konawe menyebut Rencana Anggaran Biaya (RAB) beton Jembatan Gantung Laosu bertulang besi bukan bambu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe, Nurjannah saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Jumat (10/2/2023).

"Iya, tulang cornya harusnya besi, bukan bertulang bambu," tutur Kepala Dinas PU Kabupaten Konawe.

Ia mengaku tidak mengetahui alasan pihak kontraktor menggunakan bambu dalam pekerjaan proyek yang menelan anggaran kurang lebih Rp4,7 miliar tersebut.

"Namun, saya tidak tahu kalau perencaanaan mereka bagaimana," tutur Nurjannah.

Baca juga: Beton Jembatan Gantung Laosu Konawe Bertulang Bambu Bukan Besi, Masyarakat Pertanyakan Anggaran

Untuk diketahui, pembangunan Jembatan Gantung Laosu menuai polemik, usai resmi digunakan oleh warga, gegara beton jembatan tersebut ternyata bertulang bambu.

Hal itu diketahui ketika beberapa bagian beton jembatan tersebut mulai rusak dan memperlihatkan anyaman bambu yang digunakan sebagai tulang beton.

Seorang warga yang sering menggunakan jembatan tersebut sebagai akses Kendari ke Konawe mengatakan bagian beton jembatan mulai mengalami kerusakan dan beton mengalami penurunan.

Ia pun mengaku was-was saat menggunakan jembatan tersebut karena tulang beton jembatan ternyata menggunakan bambu.

Sempat Diperbaiki

Baca juga: Tips Sebelum Melewati Jembatan Gantung Laosu di Bondoala Konawe, Perhatikan 5 Hal Ini

Ia menyebutkan dalam beberapa bulan pertama jembatan tersebut resmi digunakan para pekerja sempat menutup jembatan karena sedang melakukan perbaikan.

"Iya, sempat ditutup dulu, katanya lagi diperbaiki, masa pemeliharaan apakah namanya, intinya ditutup dulu," tuturnya.

Hanya saja setelah kembali digunakan beton jembatan tersebut mulai rusak dan memperlihatkan kalau tulang cornya bukan besi melainkan bambu.

Jembatan Gantung Laosu menjadi salah satu akses bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan menuju Kota Kendari.

Jembatan Gantung Laosu menjadi pilihan masyarakat karena dianggap lebih cepat ketika ke Kendari dibanding memutar lewat Pohara.

Baca juga: Sejarah Jembatan Teluk Kendari Panjang 1,34 KM, Proses Pembangunan, Anggaran, Diresmikan Joko Widodo

Jembatan itu diketahui dibangun menggunakan dana APBN Tahun 2021 dengan anggaran kurang lebih Rp4,7 miliar dengan panjang kurang lebih 120 meter. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved