Berita Konawe Utara

Akses Jalan di Desa Andeo Konawe Utara Sultra Tertutup Lumpur, Warga Buat Jembatan Darurat

Sejumlah akses jalan di Desa Andeo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) tertutupi lumpur tebal.

Penulis: Bima Saputra Lotunani | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Bima Saputra Lotunani
Sejumlah akses jalan di Desa Andeo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) tertutupi lumpur tebal. Lumpur tebal tersebut diduga berasal dari pembuatan jalan hauling perusahaan PT Teratai Inti Perkasa (PT TIP) yang tanah timbunannya menutupi aliran air. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONUT - Sejumlah akses jalan di Desa Andeo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) tertutupi lumpur tebal.

Lumpur tebal tersebut diduga berasal dari pembuatan jalan hauling perusahaan PT Teratai Inti Perkasa (PT TIP) yang tanah timbunannya menutupi aliran air.

Berdasarkan hasil tinjauan tim TribunnewsSultra.com, Senin (18/7/2022) di lapangan, akses jalan tersebut, masih tertutupi lumpur tebal.

Bahkan, drainase jalan di Desa Andeo, Lasolo, Konawe Utara, Sultra tersebut terisi penuh dengan lumpur pasir.

Warga setempat lantas melubangi jalan umum tersebut agar air lumpur tersebut lancar sampai ke kali, karena resah dengan keselamatan pengguna jalan.

Baca juga: Bapenda Konawe Sulawesi Tenggara Sebut Belum Terima BPHTB PT SCM di Routa, Ini Tanggapan Perusahaan

Kemudian, lubang yang dibuat masyarakat setempat ditutupi potongan batang kelapa untuk dijadikan jembatan darurat.

Salah seorang warga yang berinisiatif membuat jembatan darurat, Udin Moita mengatakan pihaknya mengali jalan tersebut agar bisa mengurangi lumpur yang berhamburan di jalan raya.

Udin Moita merasa, pemerintah setempat terlalu lama bertindak untuk mengantisipasi lumpur di jalanan.

"Tiap hari kita lalu lalang di jalan itu, sangat berbahaya, apalagi di tempat itu ada puskesmas dan juga masjid," kata Udin Moita, Senin (18/7/2022).

Mantan Kepala Desa Andeo tahun 90-an tersebut, merasa iba melihat puskesmas dan masjid yang terus dialiri air bercampur lumpur.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polsek Tongauna Konawe Sultra Bagikan Sarung Tangan ke Pemulung di TPA Mataiwoi

"Iya, mau sampai kapan kenyamanan masyarakat terus terganggu dengan lumpur di jalan ini," tutur Udin Moita.

Alumni IAIN Kendari tersebut menjelaskan dari inisiatifnya tersebut, ia mengajak masyarakat setempat dan akhirnya melubangi jalan dengan alat seadanya.

"Nah, kita lihat lumpur di jalan sudah agak berkurang berkat galian aliran air yang kami buat bersama," ucapnya.

"Iya, memang itu tidak akan bertahan lama, minimal kami sudah berbuat untuk memperbaiki akses jalan umum," tambahnya.

Ia mengharapkan pemerintah setempat khususnya daerah maupun provinsi segera memberikan solusi agar jalan umum tersebut bisa kembali normal seperti dulu yang bebas dari lumpur. (*)

(TribunnewsSultra.com/Bima Saputra Lotunani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved