Siapa La Nyalla Mattalitti? Calon Ketum PSSI, Keturunan Bugis-Makassar, Pernah Jadi Sopir Angkot

Sosoknya saat ini menjadi perhatian publik. Pasalnya, La Nyalla Mattalitti memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI selanjutnya melawan Erick Thohir.

Kolase Tribunnewssultra.com
Siapa La Nyalla Mattalitti? Sosoknya saat ini menjadi perhatian publik. Pasalnya, La Nyalla Mattalitti sedang memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI selanjutnya melawan Erick Thohir. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Siapa La Nyalla Mattalitti?

Sosoknya saat ini menjadi perhatian publik. Pasalnya, La Nyalla Mattalitti sedang memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI selanjutnya melawan Erick Thohir.

Diketahui, La Nyalla Mattalitti adalah keturunan Bugis-Makassar.

Kariernya pun merangkak dari bawah hingga pernah jadi sopir angkot di Surabaya.

Lantas seperti apa sepak terjading La Nyalla Mattalitti hingga berada di puncak karier?

Baca juga: Biodata Lengkap Doni Setiabudi, Calon Ketua PSSI, Bakal Jegal Erick Thohir? Punya Catatan Mentereng

Profil

La Nyalla Mattalitti memiliki nama lengkap La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Meski keturunan Bugis-Makassar, ia lahir di Jakarta, 10 Mei 1959.

Sejak lahir, La Nyalla Mattalitti tergolong keluarga yang mampu dan berpendidikan.

Ayahnya Mahmud Mattalitti merupakan dosen yang pernah dipercaya sebagai Pembantu Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Sedangkan kakeknya Haji Mattalitti adalah seorang saudagar Bugis-Makassar yang cukup disegani di Surabaya, Jawa Timur.

Siapa La Nyalla Mattalitti? Sosoknya saat ini menjadi perhatian publik. Pasalnya, La Nyalla Mattalitti sedang memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI selanjutnya melawan Erick Thohir.
Siapa La Nyalla Mattalitti? Sosoknya saat ini menjadi perhatian publik. Pasalnya, La Nyalla Mattalitti sedang memperebutkan posisi Ketua Umum PSSI selanjutnya melawan Erick Thohir. (Kolase Tribunnewssultra.com)

Meski demikian, kehidupan La Nyalla Mattalitti sarat akan perjuangan.

Ia tetap menjalani hidup dengan merangkak dari bawah.

Profil La Nyalla Mattalitti bisa dibilang erat dengan kontroversi.

Masa lalunya yang berliku di dunia politik dan olahraga Indonesia menjadikannya sosok yang kontroversial.

Mengutip buku tentangnya yang berjudul Jalan Hidupnya Ditempa Bagai Keris, ia tumbuh besar di Surabaya, Jawa Timur.

La Nyalla adalah lulusan Universitas Brawijaya Malang.

Baca juga: Kunker ke Buton, Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti Bahas Aspal, Diberi Gelar Kehormatan, Ziarah Makam

Sebelum terjun ke dunia politik, La Nyalla pernah bekerja serabutan menjadi sopir angkot jurusan Wonokromo-Jembatan Merah Surabaya, hingga sopir mini bus Surabaya-Malang.

Tak hanya itu, ia juga pernah berkarier sebagai ahli terapi penyakit dengan cara pengobatan alternatif.

Pendidikan

Mengikuti orang tuanya di Surabaya, La Nyalla menghabiskan sebagian besar hidupnya di Surabaya.

Ia mengenyam pendidikan di SD Bhinneka Bhakti, Surabaya.

Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 3 Surabaya, serta mengambil kuliah Teknik Sipil di Universitas Brawijaya.

La Nyalla saat berziarah bersama Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Wali Kota Baubau AS Thamrin, Sylviana Murni (Ketua Komite III), dan tiga senator dapil Sultra Amirul Tamim, Andi Nirwana dan Dewa Putu Ardika.
La Nyalla saat berziarah bersama Gubernur Sultra Ali Mazi, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Wali Kota Baubau AS Thamrin, Sylviana Murni (Ketua Komite III), dan tiga senator dapil Sultra Amirul Tamim, Andi Nirwana dan Dewa Putu Ardika. (Dokumentasi DPD RI)

Keberaniannya dalam berbagai hal, membuat La Nyalla kecil berani menghadapi segala hal.

Bahkan, ia terkenal dengan keonarannya.

Saking onarnya, ia sampai dimasukan ke pesantren di Bekasi. Tapi sayangnya, tidak berhasil.

Jiwa keberanian La Nyalla terus ditimpa dengan berbagai hal.

Ia pernah menghimpun para preman yang berkeliaran di sekitar tempatnya mondok dan mengajak mereka bertaubat.

Hebatnya, banyak preman yang kemudian setia mengikutinya.

Baca juga: Ketum PSSI Ungkap Kejelasan Nasib Liga 1 Musim Ini, Iwan Bule Beri Bocoran Ini

Pengusaha

Saat mulai beranjak remaja, La Nyalla ternyata mewarisi darah bisnis sang kakek.

Ia membuat pameran kreativitas anak muda tahun 1989. Tapi, acara tersebut gagal total karena tak ada seorang pun yang datang.

Maspion selaku sponsor pun menderita kerugian besar. Kerugian mencapai Rp 180 juta itu pun dicicil La Nyalla Rp 250 ribu per bulan.

Namun, meski demikian La Nyalla tak kapok.

Ia lantas memutar otak untuk bisa mendapatkan bantuan sponsorship Maspion sebesar Rp 5 juta untuk mengadakan pameran lagi. Ternyata hasilnya justru lebih baik dari yang pertama.

Inilah awal lahirnya Surabaya Expo yang kemudian rutin diadakan setiap tahun hingga 2001.

Barulah label sebagai seorang pengusaha melekat di dalam citra La Nyalla.

Baca juga: Jadwal Liga 1 2022 Terancam Berhenti Total Jika PSSI Tak Gelar KLB, Nasib Persija, PSIS, Persib, PSM

Ia mulai dikenal dengan profesi sebagai Pengusuha.

Bahkan sempat aktif Kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur.

Namanya populer sampai akhirnya merambah ke dunia politik. Mantan Ketua Umum PSSI periode 2015-2016, La Nyalla Mattalitti kembali menjadi buah bibir di dunia olahraga Indonesia.

Kali ini, La Nyalla Mattalitti menyita perhatian dengan mencalonkan diri lagi menjadi Ketua Umum PSSI.

Ia datang ke kantor PSSI di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (13/1/2023) dengan didampingi beberapa orang.

Pada tanggal 2 Oktober 2019, La Nyalla dilantik sebagai ketua DPD oleh Mahkamah Agung yang saat itu dijabat Muhammad Hatta Ali.

Ketika La Nyalla menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Timur, ia terjerat kasus hukum dugaan penyimpangan dana hibah pemerintah provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 hingga 2014.

La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka pidana Korupsi dan dituntut 6 tahun penjara oleh jaksa.

Selama proses persidangan kasus Korupsi, ia dipenjara selama 7 bulan.

Kemudian pada tanggal 27 Desember 2016, La Nyalla divonis bebas oleh Pengadilan Tipikor.

Ketua Umum PSSI

Sebenarnya, ia sudah pernah menjadi Ketua Umum PSSI.

Ia menjabat pada periode 2015-2016.

Namun di eranya, PSSI bisa dibilang mendapat banyak sorotan dan cobaan.

PSSI kala itu dibekukan oleh Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Imam Nachrawi.

Rinciannya, sehari sebelum kongres PSSI berlangsung, Menpora membekukan PSSI.

Alhasil, kepimimpinan La Nyalla Mattalitti tak diakui oleh pemerintah.

Pada akhirnya, La Nyalla diminta mundur melalui Kongres Luar Biasa PSSI 2016.

Potensi Rangkap Jabatan

Andai dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI lagi, maka ia berpotensi rangkap jabatan.

Pasalnya ia saat ini berstatus sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024.

Ia juga kembali maju pada pemilihan anggota DPD RI periode 2024-2029 mendatang.

Ia dinyatakan lolos dalam proses verifikasi administrasi penyerahan dukungan minimal pemilih.

Biodata:

Nama: La Nyalla Mattalitti

Nama Lahir: La Nyalla Mahmud Mattalitti

Lahir: Jakarta, Indonesia, 10 Mei 1959

Kebangsaan: Indonesia

Hubungan: Hatta Ali (paman)

Tempat tinggal: Jakarta

Alma mater: Universitas Brawijaya

Profesi: Pengusaha

Keluarga:

Orang Tua: Mahmud Mattalitti

Istri: Muchmudah

Anak: Dinar Muhammad Fathir Abdullah LaNyalla Mattalitti

Alfath Shafin Aasif Ramadhan LaNyalla Mattalitti

Aariz Armondo Abdurrazzaq LaNyalla Mattalitti

Pendidikan:

SD Bhinneka Bhakti, Surabaya (1965-1971)

SMP Negeri 1 Surabaya (1971-1974)

SMA Negeri 3 Surabaya (1974-1977)

Fakultas Teknik Sipil, Universitas Brawijaya (1977-1984)

Riwayat pekerjaan:

Manajer PT. Airlanggatama Nusantara Sakti.

Komisioner PT. Airlangga Media Cakra Nusantara.

Komisioner PT. Pelabuhan Jatim Satu.

Riwayat organisasi: 

Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur, 1993 – sekarang

Bendahara GM KOSGORO Jawa Timur, 1990 – 1994

Bendahara DPD KNPI Jawa Timur, 1993 – 1996

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur, 1995 – 1998

Wakil Bendahara DPD Golkar Jawa Timur, 1995 – 1997

Ketua DPW Partai Patriot Pancasila Jawa Timur, 2003 – 2008

Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur, 2008 – 2013

Ketua DPD Asosiasi Konsultan Indonesia (ASKONI) Jawa Timur, 2005 – 2019

Ketua DPD Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (Gapeknas) Jawa Timur, 2001 – 2019

Ketua DPD Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI) Jawa Timur, 2002 – 2019

Ketua Umum Kadin Jawa Timur, 2009 – 2019

Wakil Ketua KONI Provinsi Jawa Timur, 2010 - 2019

Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur, 2011 – 2012

Komite Eksekutif PSSI, 2011 – 2013

Wakil Ketua Umum PSSI, 2013 – 2015

Ketua Badan Tim Nasional Sepakbola - PSSI, 2013 – 2015

Ketua Umum PSSI, 2015-2016

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, 2019 - 2024

Dewan Pembina Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun, 2022-Sekarang. (*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved