Berita Kendari
Pola Hidup Sehat & Bersih Ditanamkan ke Siswa Kendari, Bantu Ekonomi Lewat Bank Sampah Kejar Tuntas
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menanamkan pola hidup bersih dan sehat kepada anak-anak sekolah.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menanamkan pola hidup bersih dan sehat kepada anak-anak sekolah.
Hal tersebut dilakukan melalui program Sekolah Satu Rekening Satu Pelajar, Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah (Kejar Tuntas).
Program yang diinisiasi Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Kota Kendari ini baru saja diresmikan Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu di SMP Negeri 2 Kendari, Selasa (3/1/2023).
Asmawa Tosepu mengatakan Kejar Tuntas ini merupakan program yang sangat strategis dalam rangka memastikan lingkungan di sekitar bersih dari sampah.
Diharapkan, hadirnya program ini di lingkungan sekolah, dapat menghadirkan kesadaran akan kebersihan lingkungan bukan hanya kepada masyarakat melainkan sejak dini usia anak sekolah.
Baca juga: Kasihan Laut Kita Sebut Gubernur Sultra Saat Minta Pemkot Bersih-bersih Sampah di Teluk Kendari
Kata Pj Wali Kota Kendari, dimulai dengan pemanfaatan bank sampah di lingkungan sekolah yang lebih maksimal.
"Mulai dari dini, tingkat anak-anak sekolah agar mulai peka terhadap kondisi kebersihan lingkungan di lingkungan masing-masing baik itu sekolah maupun lingkungan rumahnya," ujarnya.
Selain itu, dengan kerja sama berbagai stakeholder seperti perbankan dan OJK, maka sampah yang dikumpulkan oleh anak-anak sekolah bisa ditukarkan dan bernilai uang.
"Ini juga dalam rangka memberikan pemahaman edukasi kepada anak-anak untuk lebih rajin menabung melalui pengolahan sampah ini," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari, Saemina mengatakan melihat topografi SMPN 2 Kendari dekat pasar dan hampir rata-rata berada pada ekonomi menengah ke bawah.
Baca juga: Hindari Membakar Sampah Plastik, Naturevalution Jelaskan Dampaknya Saat Edukasi Mahasiswa di Kendari
Maka hadirnya program ini juga diharapkan mampu menuntaskan masalah anak-anak yang putus sekolah.
Karena, bank sampah ini akan mengelola sampah-sampah yang disetorkan para siswa, di mana sampah tersebut akan dijual ke pengepul.
Hasilnya dimasukkan ke rekening masing-masing siswa SMPN 2 Kendari sesuai dengan jumlah sampah yang disetorkan ke bank sampah.
"Ini tinggal giatnya saja anak-anak dan kita akan mengedukasi kepada anak-anak, sehingga mereka dengan antusias bisa mengumpulkan sampah," tegasnya.
Saemina meminta agar program Kejar Tuntas diadakan di seluruh SMP dan SD yang ada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Masyarakat di Kendari Sultra Diimbau Tidak Membuang Sampah Sembarangan Guna Cegah Terjadinya Banjir
"Bukan hanya satu pengelolaan bank sampah, diharapkan semua sekolah sudah harus mengaktifkan bank sampah. SK-nya memang baru tujuh sekolah insyaAllah akan menyusul sekolah lain," bebernya.
Kepala SMPN 2 Kendari, Abdul Wahid mengatakan jumlah siswa 956 orang, yang memiliki simpanan pelajar dalam bentuk rekening tabungan ada 66 siswa dan masih dalam proses 59 siswa.
"Dari jumlah 956 itu jumlah siswa yang telah memanfaatkan bank sampah dengan menyetor sampah berjumlah 631 siswa," ujarnya.
"Hanya memang yang masuk dalam rekeningnya baru 125 siswa. Setidaknya ini juga menjadi pelajaran untuk anak-anak bertransaksi secara non tunai," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.