BKKBN Sultra

BKKBN Sultra Tutup Tahun 2022 Optimis Capaian Penurunan Angka Pravelensi Stunting Hingga 2 Persen

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara optimis angka pravelensi stunting turun sebesar 2 persen di tahun 2022.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Desi Triana Aswan
Tribunnewssultra.com/Muh Ridwan Kadir
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar saat ditemui TribunnewsSultra.com, Senin (26/12/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara optimis angka pravelensi stunting turun sebesar 2 persen di tahun 2022.

Optimisme tersebut, tentunya ditopang dari berbagai langkah dan upaya strategis yang dilakukan BKKBN Sultra dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan saat ini angka pravelensi stunting Sulawesi Tenggara sebesar 32,5 persen.

Katanya dengan angka tersebut Sultra masuk dalam wilayah provinsi kelima tertinggi angka stuntingnya.

Baca juga: Sukses Turunkan Angka Stunting Jadi 2,19 Persen, BKKBN Apresiasi Kader KB hingga Bidan di Muara Enim

"Memang untuk menurunkan angka stunting tidak mudah, kami menargetkan pada tahun ini angka tersebut turun sekitar 2 persen,"ungkapnya, Senin (26/12/2022).

Lanjutnya, penurunan tersebut di dukung oleh beberapa program strategis misalnya saja DASHAT yang diterapkan di kampung keluarga berkualitas tersebar di kabupaten kota.

Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman serta pembelajaran kepada masyarakat yang berada di kampung KB tentang menu masak dengan gizi seimbang kepada balita dan ibu hamil.

Dengan adanya program ini diharapkan kedepannya, masyarakat dapat menerapkan terkait ilmu yang didapatkan tentang gizi seimbang.

"Dalam gizi seimbang tersebut minimal masyarakat mengkonsumsi protein, karbohidrat, vitamin dan beberapa gizi lainnya,"imbuhnya.

Sedangkan dari segi bahan yang diperoleh guna memenuhi kebutuhan gizi tersebut diperoleh dari lingkungan sekitar.

Kebutuhan gizi tersebut didapatkan dari kelor, ikan, hingga telur, artinya gizi yang dikonsumsi tidak harus mahal dan mudah untuk dijangkau.

Baca juga: BKKBN Gelar Forum Nasional Stunting 2022 Dihadiri Maruf Amin, Upaya Kolaboratif Pemerintah & Swasta

Asmar menjelaskan terkait dengan program selanjutnya yakni pencegahan stunting melalui upaya dari hilir ke hulu.

Untuk itu pihaknya membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) terdiri dari bidan, PKK, dan penyuluh KB.

Nantinya ketiga tim ini akan mendampingi atau menyasar usia remaja, karena kebanyak kondisinya saat ini anemia atau kurang zat besi sering menyebabkan kadar sel darah rendah (anemia).

"Untuk itu kami punya program untuk menambah darah bagi para remaja untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut,"katanya.

Program ini penting terkhusus bagi remaja putri karena tiap bulannya mereka memiliki periode menstruasi.

Dengan begitu banyaknya darah yang keluar tiap bulannya sehingga untuk mengembalikan darah yang keluar membutuhkan gizi yang cukup.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar saat ditemui TribunnewsSultra.com, Senin (26/12/2022).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar saat ditemui TribunnewsSultra.com, Senin (26/12/2022). (Tribunnewssultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Kemudian program selanjutnya khusus bagi calon pengantin, BKKBN berkolaborasi Kemenag untuk melakukan screening tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan.

"Disitu akan dilihat terkait kesehatan catinnya seperti HBnya (hemoglobin) minimal 11,5, lingkar lengan atas minimal 23,5, baru siap nikah dan hamil yang disiapkan melalui aplikasi Elsimil,"imbuhnya.

Catin atau calon pengantin yang apabila melebihi batas yang disyaratkan maka diberi waktu untuk memperbaiki kondisinya agar bisa siap nikah dan hamil.

Namun apabila selama tiga bulan belum memenuhi persyaratan tersebut maka boleh menikah.

Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Datangi Rumah Warga Untuk Monev Terpadu PK-22 dan Survey NIK di Konawe Utara

Akan tetapi menunda jadwal kehamilannya sampai tercukupi syarat yang ada, baru bisa program kehamilan.

Kemudian program selanjutnya yaitu fokus kepada ibu hamil, karena pencegahan stunting itu paling efektif dilakukan 1.000 hari pertama dengan memastikan kehamilannya sehat.

"Ibu hamil akan dilakukan pendampingan terkait konsumsi makanan bergizi, karena 70 persen pertumbuhan otak bayi itu pada saat kondisi ibu hamil, yang diharapkan ketika bayinya lahir dalam kondisi sehat,"katanya.

Kemudian program selanjutnya fokus pasca hamil yaitu pada balita, dengan melihat anak tersebut lahir dengan tidak kurang dari 48 cm dan bobot di bawah 2,5 kg.

Baca juga: BKKBN Uji Publik Panduan Bina Keluarga Balita yang Holistik dan Integratif

"Karena jika kurang maka bayi tersebut berisiko tinggi mengalami stunting,"ucapnya.

BKKBN Sultra juga melakukan pendampingan yaitu diberikan ASI selama 6 bulan dan gizi bayi masih bisa diperbaiki hingga umur 2 tahun.

Karena jika sudah memasuki usia 2 tahun namun tetap stunting maka sulit untuk diatasi.

"Harapan kami pada 2023 kami akan maksimalkan lagi program yang sudah ada saat ini agar penurunan stunting bisa menurun,"pungkasnya.

Sebagai informasi, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Baca juga: BKKBN Sultra Gelar Senam dan Flash Mob Mendukung KTT G20, Dorong Pemulihan Ekonomi

Tak hanya itu stimulasi lingkungan yang kurang mendukung, ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standard.

Stunting berdampak jangka panjang hingga lanjut usia, oleh karena itu stunting berdampak sangat buruk bagi generasi masa depan anak.

Anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, namun juga terganggu perkembangan otaknya. 

Tentu, ini akan sangat memengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved