Berita Kendari
Cara Pemkot Kendari Percepat Penurunan Angka Stunting, Sasar Calon Pengantin hingga Ibu Hamil
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan pembinaan audit kasus stunting guna mempercepat penurunan kasus kekerdilan.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan pembinaan audit kasus stunting guna mempercepat penurunan kasus kekerdilan.
Hal itu disampaikan Asisten III Setda Kota Kendari, Makmur mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu saat menghadiri rapat Tim Audit Kasus Stunting Tahap II.
Kegiatan ini diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (21/12/2022).
Makmur menjelaskan sejumlah inovasi dan terobosan guna mempercepat penurunan kasus kekerdilan atau stunting pada anak terus digalakan Pemkot Kendari.
Termasuk audit kasus stunting di Kota Kendari, saat ini tidak hanya berfokus atau diprioritaskan pada bayi dua tahun (baduta) atau bayi lima tahun (balita), baik yang berisiko stunting atau tidak.
Baca juga: Sekda Ferdinand Sapan Minta Dinas Kesehatan, DPPKB dan Camat Serius Tangani Stunting di Konawe
Namun, pemerintah mulai memprioritaskan atau memfokuskan pada upaya pencegahan lahirnya bayi stunting dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil atau nifas.
"Jadi audit stunting menjadi upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting, secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi," ujarnya.
Makmur menjelaskan audit kasus stunting bakal dilakukan secara selektif terhadap kasus yang dipandang membutuhkan pertimbangan atau saran para pakar.
Di mana, rekomendasi yang diberikan oleh pakar atas kasus serupa di wilayah lain dapat dijadikan sebagai rujukan intervensi, untuk mendukung pelaksanaan audit stunting dengan baik.
Untuk mendukung upaya penurunan stunting tersebut, Pemkot Kendari telah membentuk tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kota sampai dengan kelurahan.
Baca juga: Peran Aktif Camat Diharapkan Bantu Percepatan Penanganan Stunting di Konawe Sulawesi Tenggara
Dilengkapi dengan satuan tugas untuk memastikan konvergensi kebijakan dan strategi dalam bentuk paket layanan diterima oleh kelompok sasaran keluarga berisiko stunting.
Konvergensi sendiri merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.
Kata dia, Pemkot Kendari sangat terbuka menerima masukan dan arahan serta bimbingan dari segala pihak terutama terkait program kerja dan arah kebijakan dalam upaya penurunan angka stunting.
"Ini membutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan penurunan angka stunting di Kota Kendari," jelasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Kendari, Jahudding mengatakan audit akan dilakukan oleh tim pakar.
Baca juga: BKKBN Sultra Serahkan Paket Pangan Bergizi Bagi yang Beresiko Stunting di Kota Kendari
Mereka terdiri dari dokter anak, psikolog dan beberapa orang lainnya yang terlibat di dalamnya, sekaligus akan turun ke lapangan untuk melakukan audit terhadap wilayah berpotensi stunting.
"Jadi penurunan target nasional pada 2024 sebesar 14 persen, target ini rata-rata nasional kita," ujar Jahudding.
"Di Kota Kendari menargetkan 2024 justru berada pada angka 10 persen, kita targetkan di bawah nasional dengan kerja sama berbagai stakeholder bahu membahu," tegasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)