Berita Konawe
Sekda Ferdinand Sapan Minta Dinas Kesehatan, DPPKB dan Camat Serius Tangani Stunting di Konawe
Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dan Camat diminta serius tangani stunting di Kabupaten Konawe.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dan Camat diminta serius tangani stunting di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Permintaan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Konawe, Dr Ferdinand Sapan saat ditemui belum lama ini.
"Apapun yang akan kita cerita baik itu teknisnya mau itu metodologinya, mau itu anggarannya selama kita tidak serius, percuma," ujar Ferdinand Sapan.
Ia menambahkan pemerintah daerah telah serius menangani stunting dalam bentuk mengintervensi anggaran yang terintegrasi.
Ferdinand Sapan menyebut satu-satunya cara menangani stunting di Kabupaten Konawe agar berhasil yakni dilakukan dengan serius.
Baca juga: Hasi Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Jateng: Diperbaiki
Sementara itu, Ferdinand Sapan menanggapi terkait dengan baru dua kecamatan yang melakukan audit kasus stunting dari 11 lokus kecamatan.
"Jadi tolong teman-teman (Camat) yang sembilan ini serius. Bahwa kita PNS bekerja seperti yang sering saya bilang bekerja kayak kuda karena memang harus seperti itu," tambahnya.
Lebih lanjut, kata dia, penanganan stunting juga merupakan tanggung jawab moral bukan sekadar mencapai program.
"Harapan kita dari 26,2 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024. Itu kerja berat," ujar Ferdinand Sapan.
Selain itu, Sekda Konawe mengimbau seluruh kepala puskesmas untuk berperan dalam mengurasi kasus stunting di wilayah kecamatan.
Baca juga: Wapres Harap Forum Nasional Stunting 2022 Jadi Momen Evaluasi Capai Target Prevalensi 14 Persen
Menurutnya, apabila angka stunting malah bertambah hal tersebut akan dianggap sebagai penilaian kinerja.
"Saya anggap penilaian kinerja juga karena ini menjadi isu nasional masalah stunting," ujar Skeda Konawe.
"Jadi kemarin 22 desa itu sudah kita integrasikan stunting dan kemiskinan ekstrem, kita jadikan satu paket untuk kita intervensi sama-sama," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)