Sejarah dan Legenda Gunung Semeru, Dipercayai Sebagai Paku Bumi Hingga Berkaitan Adanya Pulau Jawa
Begini sejarah dan legenda Gunung Semeru, dipercaya sebagai paku bumi hingga berkaitan dengan adanya Pulau Jawa.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Gunung ini memiliki puncak bernama Mahameru yang berarti Gunung Tertinggi.
Lantas seperti apa perjalanan Gunung Semeru di Indonesia?
Semua bermula saat Pulau Jawa masih terombang ambing di tengah lautan.
Ya, zaman dulu sebelum berpenghuni, Pulau Jawa bak berenang di lautan.
Baca juga: Terungkap Identitas Pria dalam Video Viral yang Buang dan Tendang Sesajen Semeru: Asal Lombok Timur
Pulau ini kemudian oleh dewa Shiva yang juga dikenal Batara Guru menginginkan agar pulau Jawa dihuni oleh manusia.
Sayangnya, pulau ini belum menancap di bumi.
Sehingga, belum bisa berpenghuni. Sampai akhirnya, Dewa Brahma dan Dewa Wisnu mengambil Mahameru di Tanah Jambudvipa (India) untuk di tancapkan di Jawa.
Untuk memindahkan Mahameru, Dewa Wisnu kemudian menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa dan menggendong gunung itu di punggungnya.

Sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura.
Mahameru kemudian di bawa ke Jawa dan ditancapkan di Jawa tepatnya di daerah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang di era modern.
Gunung yang dipercaya sebagai paku bumi itulah yang kemudian disebut dengan Gunung Semeru hingga saat ini.
Sementara itu, menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, pada dahulu kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan senantiasa berguncang.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Bupati Lumajang Thoriqul Haq Tetapkan Status Tanggap Darurat 30 Hari
Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa.