Sejarah dan Legenda Gunung Semeru, Dipercayai Sebagai Paku Bumi Hingga Berkaitan Adanya Pulau Jawa
Begini sejarah dan legenda Gunung Semeru, dipercaya sebagai paku bumi hingga berkaitan dengan adanya Pulau Jawa.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Catatan panjang Gunung Semeru ini membuat masyarakat setempat yang berada di area tersebut kerap kali was-was.
Namun, seakan terbiasa dengan kondisi sekitar.
Baca juga: Penjelasan Saksi dan Respon Presiden Jokowi Dilempari Kertas Saat Tinjau Bencana Gunung Semeru
Dilansir dari Kompas.com melalui laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), letusan gunung Semeru yang terekam pertama kali adalah pada 1818, tepatnya pada 8 November 1818.
Namun, rentang waktu 1818-1913, tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.
Hingga pada 1941-1942, mulai terekam aktivitas vulkanik Semeru dengan durasi panjang.
Menurut PVMBG, lelehan lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.
Kala itu, letusan Semeru mencapai lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400-1.775 meter.
Bahkan, material vulkanik akibat erupsi gunung Semeru sampai menimbun pos pengairan Bantengan.
Aktivitas vulkanik gunung Semeru tercatat terjadi secara beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955-1957, 1958, 1959, dan 1960.
Sebagai gunung berapi aktif, erupsi Semeru tidak berhenti sampai di sana.
Pada 1 Desember 1977, terjadi guguran lava yang menghasilkan APG dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar.
Saat itu, volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3.
Baca juga: Penjelasan Saksi dan Respon Presiden Jokowi Dilempari Kertas Saat Tinjau Bencana Gunung Semeru
Awan panas juga turut serta mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Catatan PVMBG, aktivitas vulkanik terus berlanjut pada 1978 sampai 1989.
PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.
2 Februari 1994
Pada 2 Februari 1994, tercatat ada sembilan kali letusan gunung Semeru.
Aktivitas vulkanik ini mengakibatkan munculnya asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 50 meter.
23 Desember 2002
PVMBG juga mencatat erupsi pada 23 Desember 2002, yakni delapan kali letusan dalam sehari serta guguran lava pijar pascaerupsi yang memasuki bagian hulu Besuk Kembar sejauh 250 meter.
20 Januari 2004
Pada 20 Januari 2004 terjadi awan panas yang masuk ke Besuk Bang sejauh 2.500 meter.
Kemudian, pada 7 Oktober 2004, kembali terjadi luncuran awan panas dengan jarak 1.000 meter ke Besuk Bang.
29 Desember 2005
Pada 2005, gunung Semeru menunjukkan aktivitas vulkanik dengan luncuran awan panas yang masuk ke Besuk Bang sejauh 1.000-2.500 meter.
Mei 2008
Pada 2008, gunung Semeru beberapa kali kembali mengalami erupsi, yakni pada rentang 15-22 Mei 2008.
Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.
Desember 2020
Hingga pada 1 Desember 2020 mulai pukul 01.23 WIB, gunung Semeru kembali mengalami erupsi yang diikuti guguran awan panas mencapai 2-11 km dari puncak.
Awal dan akhir 2021 Erupsi gunung Semeru pada 2021 bermula dari 16 Januari sekitar pukul 17.24 WIB.
Menurut laporan pengamatan visual sementara, tampak asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat.
Adapun jarak luncur APG gunung Semeru kurang lebih sekitar 4,5 km.
Hingga mendekati akhir 2021, gunung Semeru kembali erupsi pada 4 Desember 2021.
Berikut ini beberapa destinasi atau tempat wisata danau di area Gunung Semeru :
1. Ranu Pani
Ranu Pani atau Ranu Pane berlokasi di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Ranu Pani merupakan gerbang masuk pendakian Gunung Semeru dan disinilah pendaki mendaftarkan diri sebelum melakukan aktivitas pendakian.
Danau ini merupakan danau vulkanik dengan luas sekitar satu hektare.
2. Ranu Regulo
Selain Ranu Pani, Ranu Regulo juga merupakan salah satu danau indah lain di Gunung Semeru.
Danau ini masih terletak di Kecamatan Senduro dengan ketinggian mencapai 2.100 mdpl.
Letaknya lumayan dekat dari Ranu Pani dan Danau Regulo memiliki luas 0,75 hektare.
Danau ini juga bisa untuk berkemah, seperti Ranu Pani.
3. Ranu Darungan
Ranu Darungan merupakan yang berada di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. (4)
Danau ini berada di ketinggian 830 mdpl dengan luas sekitar 0,25 hektare denga Salah satu keunikannya yakni pohon rekisi yang mengelilingi danau.
4. Ranu Kumbolo
Pemandangan Ranukumbolo di Gunung Semeru.
Danau dengan ketinggian 2.389 mdpl ini merupakan ikon Gunung Semeru.
Ranu Kumbolo berada di jalur pendakian menuju puncak Mahameru, tepatnya setelah pos keempat. Ranu Kumbolo memiliki luas 15 hektare.
Banyak pendaki berkemah di sekitaran danau ini untuk lanjut ke puncak Mahameru.(*)
(Tribunnews.com/Kompas.com/TribunnewsSultra.com/Desi Triana)