Berita Kendari
Beraksi Lagi, 10 Pemanah Bertopeng Kendari Sudah 4 Kali Serang Mahasiswa di Depan Kampus UHO
Aksi teror di depan kampus Universitas Halu Oleo (UHO), kawasan Anduonohu, selatan Kota Kendari, kembali meresahkan warga dan sivitas akademika.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
Keduanya warga dua lorong di depan Universitas Halu Oleo (UHO); Lorong Anawai dan Lorong Salangga.
Mereka saling serang menggunakan senjata tajam jenis busur dan parang, Minggu (12/6/2022) sore.
Maret 2022 lalu, Rahman mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari juga menjadi korban pembusuran, Jumat (25/3/2022) dini hari, sekitar pukul 01.00 Wita.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO itu dibusur oleh orang tak dikenal (OTK) di Lorong Pelangi.
Kasus ditangani Kapolsek Poasia AKP Tung Guna melalui Kepala SPKT Polsek Poasia, Aipda Syahrir, kala itu, juga belum menemukan dan mengumumkan pelaku ke publik.
Baca juga: Pelaku Pembusuran di Alolama Diringkus Buser 77 Polresta Kendari, Modus Iseng Lepas Busur ke Jalan
Hingga kini, Kapolresta Kendari Kombes M Eka Faturrahman masih terus menyelidiki dan mencari geng pembusur.
Kini keresahan menyelimut warga dan mahasiswa di kampus UHO.
Merujuk kalendar akademik 2022/2024 di UHO, masa awal perkuliahan dimulai 9 September 2022 lalu.
Tahun ini, otoritas kampus berusia 41 tahun itu, resmi menerima 8.636 mahasiswa baru.
UHO adalah kampus negeri terbesar di Sulawesi Tenggara, tiap tahun tercatat ada sekitar 27.781 pendaftar.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Diciduk Polisi di Kendari Gegara Mabuk Bawa Busur ke Rumah dan Buat Tante Ketakutan
Daya tampung kampus ini masih sekitar 24 ribu di 17 fakultas, dan program pascasarjana.
Tahun 2022 ini, UHO mencatat total mahasiswa 24.313, dengan total dosen 1.018.
La Ode, mahasiswa FIB UHO berharap pemerintah dan aparat menggelar semacam operasi dan razia penggeledahan kepada orang-orang yang berkeliaran di atas jam 12 .
“Atau kepada kendaraan-kendaraan yang dibawa, karena itu yang akan membawa semacam barang-barang benda tajam." (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)