Berita Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara Ditargetkan Swasembada Jagung dan Kedelai, Pemprov Sultra Genjot Hasil Pertanian

Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan dapat melakukan swasembada atau usaha mencukupi kebutuhan sendiri beberapa komoditas pertanian selain beras.

TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani
Rapat Koordinasi (Rakor) Komoditas Pertanian Strategis, di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (12/10/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan dapat swasembada atau usaha mencukupi kebutuhan sendiri beberapa komoditas pertanian selain beras.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Bambang menyebutkan komoditas pertanian yang akan diswasembada di antaranya jagung pada 2023.

Kemudian pada tahun 2024-2025 juga bisa dilakukan swasembada kedelai, seperti halnya swasembada beras yang telah dilakukan.

Hal itu ia sampaikan sebab, potensi pertanian yang ada di Sultra sangat luar biasa tetapi belum dikelola dengan baik.

Sehingga, diperlukan kolaborasi untuk merajut semua kekuatan-kekuatan yang bisa mendukung pengembangan pertanian, khususnya dalam hal pengembangan jagung dan kedelai.

Baca juga: Desa Ambeke Kecamatan Andowia Terpilih Jadi Desa Cinta Statistik di Konawe Utara Sulawesi Tenggara

"Apalagi Pemprov Sultra sukses swasembada beras, tidak impor selama tiga tahun," ujarnya saat hadir Rapat Koordinasi Komoditas Pertanian Strategis di Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Rabu (12/10/2022).

Kata Bambang, target swasembada tersebut didukung adanya pembiayaan dari perbankan berupa program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan bunga 6 persen serta beberapa fasilitas lainnya.

Namun menurutnya, upaya pemerintah pusat tersebut tidak akan berdampak nyata atau tidak berarti jika kurang direspons oleh pemerintah provinsi hingga kabupaten kota.

"Jadi saat ini kita sedang bersiap-siap menghadapi kondisi tidak menentu terhadap jaminan keamanan pangan ke depan, baik dampak krisis geopolitik maupun iklim melanda di berbagai negara," bebernya.

Wakil Gubernur Provinsi Sultra, Lukman Abunawas membenarkan jika Provinsi Sultra sudah tiga tahun terakhir tidak melakukan impor untuk sektor tanaman pangan yakni beras.

Baca juga: 80 Ribu Rumah Layak Huni Bakal Dibangun di Kendari, Sukseskan Program 1 Hektare 1 Kecamatan

Lantaran beberapa daerah di Sultra mempunyai potensi pengembangan yakni luas lahan dan ketersediaan stok yang siap.

Kata dia, beberapa kabupaten di Provinsi Sultra tersebut di antaranya Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Timur, dan Kolaka serta beberapa daerah lainnya.

Menurutnya, bahkan sektor pertanian itu juga dipercaya mampu menekan laju inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Kita punya produksi pertanian itu luar biasa, baik sawah, kakao kemudian jagung dan kedelai. Sehingga barangkali kita harus terus meningkatkan hasil-hasil yang selama ini sudah kita produksi," ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved