Berita Kendari

Penyebab Antrean BBM Pertalite di SPBU Kendari hingga Polisi Turun Tangan, Penjelasan PT Pertamina

Berikut penyebab antrean BBM Pertalite dan solar di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga aparat polisi terpaksa turun tangan.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
kolase foto TribunnewsSultra.com
Berikut penyebab antrean BBM Pertalite dan Solar di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga aparat polisi terpaksa turun tangan. Simak pula penjelasan resmi PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi terkait fenomena yang terjadi diseluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se-Kendari, Provinsi Sultra, tersebut. (foto ilustrasi antrean BBM di SPBU Kendari). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut penyebab antrean BBM Pertalite dan Solar di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga aparat polisi terpaksa turun tangan.

Simak pula penjelasan resmi PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi terkait fenomena yang terjadi diseluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se-Kendari, Provinsi Sultra, tersebut.

Berdasarkan data yang dikutip TribunnewsSultra.com dari laman My Pertamina yakni mypertamina.id, terdapat 11 SPBU yang tersebar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam sebulan terakhir ini, fenomena antrean panjang pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar tersebut nyaris terjadi setiap harinya diseluruh stasiun pengisian bahan bakar itu.

Antrean panjang hingga berjam-jam itu akhirnya membuat aparat kepolisian dari Kepolisian Resort Kota atau Polresta Kendari terpaksa turun tangan melakukan pengawasan.

Baca juga: Mobil yang Mengantre BBM Pertalite Kocar-Kacir Saat Kapolresta Kendari Sidak di SPBU Saranani

Lantas apa penyebab antrean BBM di SPBU se-Kendari, Provinsi Sultra, yang mulai terjadi sebelum hingga sesudah pengumuman kenaikan harga BBM Pertalite, Pertamax, hingga Solar subsidi itu?

PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi pun memberikan penjelasan dan alasan yang diduga menyebabkan pelanggan bahan bakar membludak hingga antri selama berjam-jam.

Salah satu alasannya diduga karena terjadinya migrasi konsumen bahan bakar jenis Pertamax ke Pertalite.

Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Taufiq Kurniawan, mengatakan, peralihan itu karena selisih harga antara BBM non-subsidi dan subsidi.

“Jadi perbedaan harga mengakibatkan pengguna Pertamax beralih ke Pertalite sehingga konsumen bertambah,” katanya dikonfirmasi TribunnewsSultra.com pada Selasa (27/9/2022).

Fenomena Modifikasi Tangki

Taufiq Kurniawan juga mengungkap dugaan lainnya terkait penyebab antrean BBM Pertalite yang terjadi dihampir seluruh SPBU se-Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut.

Alasan lainnya terkait pembelian berlebihan oleh pelanggan yang menggunakan tangki mobil modifikasi.

Begitupun penggunaan tangki sepeda motor Thunder.

Terkait hal tersebut, PT Pertamina berharap agar pihak kepolisian tegas dalam menindak pelanggaran tersebut.

Baca juga: Fenomena Antrean Panjang BBM di SPBU Kendari, Pertamina Sebut Pengguna Pertamax Beralih ke Pertalite

Dengan melihat STNK hingga spesifikasi mesin kendaraan pelanggan sehingga tidak mengganggu konsumen lain dalam membeli BBM subsidi di SPBU.

Terkait stok dan distribusi, Taufiq, mengklain tidak ada pengurangan kuota Pertalite dimasing-masing SPBU di Kendari, Provinsi Sultra.

Meski konsumsi konsumen BBM subsidi tersebut sejauh ini bertambah seiring fenomena antrean yang terjadi.

Menurut Taufiq, sejauh ini konsumsi Pertalite mengalami kenaikan berkisar 10-15 persen.

“Dari sisi perbandingan saat ini 85 persen pengguna Pertalite dari sebelumnya berkisar antara 70-75 persen,” jelasnya.

Kembali terjadi antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Di mana, antrean panjang kendaraan roda dua maupun roda empat untuk pengisian Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis Pertalite pada Minggu (18/9/2022).
Kembali terjadi antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Di mana, antrean panjang kendaraan roda dua maupun roda empat untuk pengisian Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis Pertalite pada Minggu (18/9/2022). (TribunnewsSultra.com/ Husni Husein)

Terkait penambahan tangki nozzle BBM non-subsidi untuk mengurangi antrean yang terjadi, kata Taufiq, juga tidak bisa serta merta dilakukan.

Menurutnya, PT Pertamina tidak bisa menambah jalur tersebut untuk mengurangi antrian di SPBU yang kian padat.

“Karena memang setiap SPBU didirikan mempunyai tangki yang sudah dedicated karena tidak mungkin bekasnya Pertamax diisikan atau diganti menjadi Pertalite,” ujarnya.

Jika dialihfungsikan atau diganti tangkinya menjadi BBM jenis lainnya maka akan mengurangi kualitas karena produknya tercampur.

Jika dikosongkan lalu diganti dengan BBM jenis lainnya tetap akan sama, kualitas akan tercampur dan mengalami penurunan.

Baca juga: Masalah Antrean Panjang di SPBU Teratai Dipecahkan Kapolresta Kendari Saat Sidak Pengisian BBM

“Jadi tidak semudah itu untuk diganti. Malah yang dikhawatirkan bisa ditutup SPBU-nya dan akan berpengaruh antreannya di tempat lain,” katanya.

Dia juga mengimbau masyarakat agar memahami revisi Perpres terkait pendistribusian BBM sehingga semua bisa bolak-balik untuk mengisi bahan bakar.

Pihak Kepolisian Turun Tangan

Aparat kepolisian dari Kepolisian Resort Kendari atau Polresta Kendari pun turun tangan mengurai antrean pembelian Pertalite dan solar subsidi di SPBU se-Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Petugas kepolisian melakukan inspeksi mendadak untuk memantau dan mengawasi penyaluran BBM subsidi tersebut.

Baca juga: Pengendara Motor Rela Panas-panasan Antre BBM Pertalite di SPBU Kendari Sulawesi Tenggara

Sidak dipimpin langsung Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurrahman, dan Wakapolresta AKBP Saiful Mustofa, pada Selasa (27/09/2022).

Pemantauan itu salah satunya dilakukan di SPBU Teratai, Jl La Ode Hadi, By Pass, Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Kombes Eka langsung menginterogasi pengawas soal antrean panjang pengisian solar yang ‘mengular’ hingga ke jalan raya.

Antrean tersebut sudah berlangsung lama bahkan mengganggu pengguna jalan karena mempersempit ruas jalan.

“Tidak sebanding dengan banyaknya mobil truk yang mengantre sehingga ini perlu penambahan mesin dispenser,” kata Kombes Eka yang melakukan simulasi penghitungan waktu pengisian BBM Solar.

Baca juga: Warga Kendari Sultra Pertanyakan Antrean BBM Mengular di SPBU, Harga Mahal Tapi Kok Masih Antre?

Tak hanya itu, luas SPBU Teratai yang tidak representatif untuk antrean truk.

“Kami merekomendasikan kepada pihak Pertamina agar menambah lagi SPBU yang representatif di Kota Kendari,” jelasnya.

Dari Bypass, sidak berlanjut ke SPBU Saranani di Jalan Malik Raya yang antreannya juga tampak ‘mengular’ hingga ke jalan raya.

Saat pihak kepolisian tiba, terlihat sejumlah pengendara yang membawa mobil langsung tancap gas.

Kombes Eka pun mempertanyakan hal tersebut ke pengawas SPBU Saranani bernama Haruna.

“Memang mengapa ada pemilik kendaraan balik kanan tidak mau mengantre,” tanyanya.

“Kenal tidak dengan kendaraan-kendaraan yang balik kanan itu,” jelasnya menambahkan yang dijawab tidak kenal oleh Haruna.(*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir/Fadli Aksar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved