Berita Kendari

Khawatir Pelecehan Seksual di Kendari Meningkat, Pemkot Buka Layanan Aduan dan Pendampingan

Dinsos Kota Kendari buka ruang pelayanan bagi korban kekerasan ataupun pelecehan seksual, menjadi salah satu kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.

(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Kepala Dinas Sosial Kota Kendari Abdul Rauf menyatakan membuka layanan aduan pelecehan seksual 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinsos Kota Kendari buka ruang pelayanan bagi korban kekerasan ataupun pelecehan seksual.

Kepala Dinsos Kota Kendari Abdul Rauf mengatakan kekerasan ataupun pelecehan belakangan ini menjadi salah satu kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.

Mengingat kekerasan maupun pelecehan ini banyak menimpa mereka yang masih berada di bawah umur.

"Rata-rata memang korban ini usianya masih muda, kita harap mereka tetap bersabar," ujarnya, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Video Viral di TikTok, Lihat Ekspresi Taylor Swift Ikut Joget Saat BLACKPINK Bawakan Pink Venom

Abdul Rauf, menyampaikan pihaknya juga turut berperan menangani kasus kekerasan maupun pelecehan di Kendari.

Selain membuka ruang pelayanan, Dinsos juga terus berupaya melakakukan pendampingan kepada para korban ataupun pihak keluarga korban.

Kata dia, pendampingan itu dilakukan untuk meminimalisir adanya kesenjangan sosial di lingkungan tempat tinggal korban.

"Kita hadir untuk mereka, hanya tahun kemarin itu ada sekitar 8 kasus dan kita langsung temui korbannya bersama dengan orang dari kementerian," kata Abdul Rauf.

Baca juga: Satres Narkoba Selidiki Pemilik Paket Sabu Seberat 0,45 Gram di Depan Bapas Kelas II Kendari

"Memang kalau dilihat kita sedih, karena mereka jadi dijauhi lingkungannya, tapi kita terus lakukan pembinaan sesuai kemampuan kita. Kami juga membuka ruang pelayanan untuk mereka yang ingin berkomunikasi dengan kami. Intinya kami akan bantu dari sisi apapun terutama pendidikannya," imbuhnya.

Abdul Rauf juga menyampaikan berbagai pihak terkait turut terlibat dalam melakukan pendampingan baik itu kepada para korban maupun pelaku.

Baca juga: Pemda Konawe Utara Panen Perdana di Kebun Pekarangan Desa Lahimbua, Ada Bayam, Cabai hingga Kangkung

"Kita membimbing mereka, agar mereka bisa terus bertahan hidup. Memang resiko dan dampaknya itu sangat memprihatinkan. Namun, kami dari Dinsos terus hadir mendampingi," bebernya.

Menurut Rauf, pemicu pelecehan, kekerasan seksual maupaun kekerasan fisik bisa di sebabkan berbagai hal. Mulai dari hal sepele seperti rayuan dan bujukan sampai dengan tindakan kekerasan.

Di mana belakangan ini diketahui, rata-rata pelaku yang terbukti adalah kerabat dan orang-orang yang memang dekat dengan korban.

"Kami juga sudah ada data-datanya dimana saja lokasi korban, tapi mereka tidak ingin diketahui khalayak umum," jelasnya.

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved