TRIBUN OPINI

OPINI: Pengadaan Bus sebagai Transportasi Massal Kota Kendari di Sulawesi Tenggara

Kota Kendari adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang berdasarkan jumlah populasi menduduki kota terbesar ke empat di Pulau Sulawesi.

Editor: Aqsa
dok pribadi
Surya Thalib, alumni SMA Negeri 2 Kendari dan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Sultan Agung Semarang asal Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Surya Thalib,
Alumni SMA Negeri 2 Kendari dan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Asal Kota Kendari

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kota Kendari adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang berdasarkan jumlah populasi menduduki kota terbesar ke empat di Pulau Sulawesi.

Dengan jumlah populasi 345.107 jiwa pada tahun 2020 (Badan Pusat Statistik).

Seiring berjalannya waktu jumlah masyarakat akan terus bertambah, permintaan layanan moda transportasi juga pasti akan meningkat.

Pemenuhan kebutuhan mobilitas masyarakat sangat penting dalam sistem perkotaan.

Baca juga: OPINI: Antisipasi Hoax Jelang Pemilu Dengan Kolaborasi Strategi Komunikasi

Realita bahwa transportasi umum sangat dibutuhkan bagi masyarakat tidak lain sebagai sebuah alat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kota tidak akan berjalan dengan baik apabila kurangnya transportasi publik pada suatu perkotaan.

Pergerakan masyarakat Kota Kendari lebih banyak dilakukan pada perjalanan ke kantor, ke sekolah, ke pasar tradisional, bersosialisasi, hingga ke pusat perbelanjaan.

Dengan berbagai kegiatan, Kendari juga merupakan roda perputaran ekonomi terbesar di Sulawesi Tenggara.

Oleh sebab itu sebagai dukungan dari berbagai kegiatan tersebut baik itu kegiatan ekonomi maupun sosial, sangat dibutuhkannya transportasi umum yang memadai.

Baca juga: OPINI: Bumi Anoa dan Sejarah Lokal Sulawesi Tenggara Sebagai Kebanggaan Daerah

Untuk mencakupi seluruh wilayah kota tersebut guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi perjalanan masyarakat di kota tersebut.

Transportasi umum di kota Kendari saat ini hanya terdapat mikrolet (pete-pete) saja, rute yang dilaluipun tidak menjangkau keseluruhan wilayah kota tersebut.

Ada beberapa wilayah tidak terdapat trayek angkutan umum padahal lokasinya salah satu area sibuk di kota Kendari.

Seperti pada terminal Baruga, RSUP Bahteramas, Pasar Panjang, Universitas Muhammadiyah (UMK), Pasar Grosir Pasaeno, Kendari Beach, dan berakhir di terminal kota lama.

Pengadaan bus sebagai transportasi massal dinilai sangat efektif untuk area tersebut, selain menghemat biaya perjalanan yang harus dikeluarkan masyarakat untuk ke lokasi tersebut.

Diadakannya bus sebagai transportasi massal juga dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang melintas di jalan.

Sehingga dapat mengurangi kemacetan pada lokasi tertentu. mengingat pengguna kendaraan pribadi terus bertambah setiap tahunnya.

Tren Kendaraan Pribadi

Deretan mobil baru dipamerkan pada pameran di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), belum lama ini.
Deretan mobil baru dipamerkan pada pameran di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), belum lama ini. (TribunnewsSultra.com/ Muh Ridwan Kadir)

Badan Pusat statistik juga turut mendata kenaikan tren pengguna kendaraan pribadi.

Pada tahun 2017, jumlah kendaraan di Kota Kendari sebanyak 298.003 kendaraan, tahun 2018 sebanyak 313.965 kendaraan, sedangkan pada tahun 2019 mencapai 331.132 kendaraan.

Dari angka tersebut dapat dikatakan setiap tahunnya terus bertambah, pendataan dari BPS yang terpublikasi hanya sampai tahun 2019 saja.

Pada tahun 2022 ini entah sudah berapa banyak kendaraan yang melintas di Kota Kendari.

Selain itu kendaraan yang melintas di kota tersebut bukan hanya kendaraan yang berasal dari kota Kendari saja melainkan juga kendaraan dari luar Kota Kendari.

Baca juga: OPINI: Cegah Stunting dengan Step Up for Breastfeeding, Educate and Support

Tidak memadainya trasnportasi umum yang tersedia di Kota Kendari menjadikan salah satu faktor bertambahnya kendaraan pribadi.

Dikarenakan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan transportasi umum yang tersdia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Artinya masyarakat tidak begitu puas dan lebih memilih membeli kendaraan walaupun pembayaran dilakukan dengan cara mencicil guna untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk melakukan perjalanan ke lokasi yang dituju.

Oleh sebab itu, pengadaan bus sebagai transportasi massal sangat diperlukan bagi masyarakat demi kenyamanan mereka untuk melakukan berbagai kegiatan.

Pengadaan bus sebagai transportasi massal di Kendari adalah langkah yang baik untuk Pemerintah Kota Kendari sebagai bentuk perhatian khusus terhadap masyarakat.

Guna meningkatkan efektifitas dan efisien perjalanan masyarakat dalam Kota Kendari.

Di sisi lain perekonomian dapat tumbuh dikarenakan tersedianya angkutan massal guna mendukung para pekerja karyawan, buruh, maupun mahasiswa dan siswa untuk berangkat ke tempat mereka menimba ilmu.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved