Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-183: Roket Pasukan Putin Hantam Kota Chaplyne, 22 Orang Tewas

Kondisi terkini perang Kamis (25/8/2022): Roket pasukan Vladimir Putin tewaskan sedikitnya 22 orang di Ukraina hingga Rusia ancam putus listrik.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
EPA/Roman Pilipey via The Guardian
Foto: Tim penyelamat saat mengevakuasi korban di lokasi serangan rudal Rusia di Vinnytsia, Ukraina bagian tengah pada Kamis (14/7/2022). Kabar terbaru pada perang Rusia vs Ukraina hari ke-183 pada Kamis (25/8/2022): Roket pasukan invasi Vladimir Putin yang menghantam Kota Chaplyne, Ukraina bagian timur mengakibatkan setidaknya 22 orang tewas. Rusia juga disebut berencana akan memutus Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa, dari jaringan listrik Ukraina. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Kamis (25/8/2022) terhitung telah berlangsung 183 hari lamanya.

Kabar terbaru di antaranya adalah serangan roket Rusia menewaskan 22 orang di stasiun kereta api di timur Ukraina hingga Moskow disebut berencana akan putus listrik dari PLTN Zaporizhzhia.

Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Invasi yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' ini bertujuan untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-182: Kyiv Waspadai Serangan Pasukan Putin di Hari Kemerdekaan

Konflik antar negara bertetangga tersebut hingga kini terus berlanjut dan belum tampak tanda-tanda akan segera berakhir.

Bahkan menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, perang Rusia-Ukraina bisa berlangsung selama beberapa tahun.

Kabar Terkini Perang Rusia vs Ukraina

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-183 perang Rusia dengan Ukraina:

- Rusia berencana untuk memutuskan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, PLTN terbesar di Eropa, dari jaringan listrik Ukraina dengan risiko kegagalan sistem pendinginnya, kata Guardian.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-181: Roket Pasukan Putin Hantam 3 Desa di Donetsk, 2 Orang Tewas

Kepala Perusahaan Energi Atom Ukraina, Petro Kotin mengatakan para insinyur Rusia telah menyusun cetak biru sebuah saklar atas dasar perencanaan darurat untuk memerangi pemutusan sambungan listrik yang tersisa.

“Prasyarat untuk rencana ini adalah kerusakan parah pada semua jalur yang menghubungkan PLTN Zaporizhzhia ke sistem Ukraina,” kata Kotin.

- Sedikitnya 22 orang tewas dan 50 korban terluka dalam serangan roket Rusia di stasiun kereta api Ukraina saat hari kemerdekaan Rabu (24/8/2022) kemarin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan roket menghantam sebuah kereta api di sebuah stasiun di Kota Chaplyne, sekitar 145 km barat Donetsk di Ukraina timur.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-180: 5 Rudal Pasukan Vladimir Putin Hujani Wilayah Odesa

“Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini (Rabu). Sampai saat ini, ada 22 orang tewas, 5 di antaranya terbakar di dalam mobil, seorang remaja berusia 11 tahun meninggal," ungkap Zelenskyy.

Zelenskyy juga menambahkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat karena operasi penyelamatan atau evakuasi terus berlanjut.

- Zelenskyy mengatakan Rusia telah menempatkan dunia "di ambang bencana radiasi".

“Ini adalah fakta bahwa militer Rusia menjadikan wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa sebagai zona pertempuran. Sekarang seluruh Eropa dan semua wilayah tetangga berada di bawah ancaman polusi radiasi,” kata Zelenskyy dalam pidato Rabu malam.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-178: PBB Minta Vladimir Putin Tak Matikan PLTN Zaporizhzhia

Zelenskyy juga meminta pengawas nuklir PBB untuk mengambil “kontrol permanen” atas situasi di PLTN Zaporizhzhia.

- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengkonfirmasi lebih lanjut 3 miliar dolar dalam bantuan militer, termasuk rudal anti-pesawat, artileri, pertahanan kontra-drone dan peralatan radar.

Para pejabat AS mengatakan peralatan itu, yang harus dipesan dan tidak akan dikirim selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, merupakan investasi jangka panjang dalam keamanan Ukraina.

Paket tersebut adalah tahap terbesar bantuan militer AS sejauh ini.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-177: Pasukan Putin Serang Kharkiv, 17 Orang Tewas dan 42 Terluka

- PM Inggris Boris Johnson, mengunjungi Ukraina untuk ketiga kalinya sejak Rusia menginvasi dan mendesak komunitas internasional untuk "tetap pada jalurnya" dalam mendukungnya.

Mengumumkan 54 juta pound sterling sebagai dukungan, Johnson mengatakan kepada Zelenskyy bahwa Ukraina “dapat dan akan memenangkan perang”.

Politisi senior lainnya dari seluruh Eropa diketahui juga melakukan perjalanan ke Kyiv untuk menunjukkan dukungan mereka secara langsung.

- Moskow sedang membuat persiapan untuk menggelar referendum di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, menurut intelijen AS.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-176: 7 Orang Tewas dan 16 Korban Luka dalam Serangan di Kharkiv

“Kami memiliki informasi bahwa Rusia terus bersiap untuk mengadakan referendum palsu ini di Kherson, Zaporizhzhia, dan apa yang disebut republik rakyat Donetsk dan Luhansk,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

“Kami juga mengetahui bahwa kepemimpinan Rusia telah menginstruksikan para pejabat untuk mulai bersiap mengadakan referendum palsu, khususnya di Kharkiv juga. Dan referendum ini bisa dimulai dalam hitungan hari atau minggu.” lanjutnya.

- Rencana oleh pihak berwenang yang didukung Rusia untuk mengadili tawanan perang Ukraina di Mariupol akan menjadi “ejekan keadilan”, kata Jubir Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.

"Persidangan yang direncanakan itu tidak sah dan merupakan ejekan keadilan, dan kami mengutuk keras mereka," sebut Price pada Rabu.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-175: Kyiv Beri Kode Jadi Dalang Serangan Gudang Senjata Putin

- Rusia telah mengklaim bahwa memperlambat laju kampanye militernya di Ukraina disengaja dan didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi korban sipil.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan:

“Semuanya dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban di kalangan warga sipil. Tentu saja, ini memperlambat laju serangan, tetapi kami melakukannya dengan sengaja.”

Sedangkan pejabat tinggi Intelijen Militer Ukraina Kyrylo Budanov, menyebut serangan Rusia melambat karena kelelahan moral dan fisik di jajarannya dan basis sumber daya Moskow yang "habis".

Baca juga: Update Perang Rusia Hari Ke-174: Putin Jadwalkan Referendum 4 Wilayah Ukraina, Target Pencaplokan

- Inggris tidak mengimpor energi dari Rusia untuk pertama kalinya dalam catatan.

Angka dari Kantor Statistik Nasional (ONS) yang dirilis 6 bulan setelah dimulainya perang menemukan bahwa pada bulan Juni impor Inggris dari Rusia turun 97 persen dan hanya mencapai 33 juta pound sterling saat sanksi mulai berlaku.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved