Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-181: Roket Pasukan Putin Hantam 3 Desa di Donetsk, 2 Orang Tewas
Kondisi terkini perang Selasa (23/8/2022): Roket Rusia hujani 3 desa di daerah Donetsk bagian timur Ukraina hingga menyebabkan 2 orang tewas.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Selasa (23/8/2022) terhitung telah berlangsung 181 hari lamanya.
Kabar terbaru di antaranya adalah roket pasukan invasi Rusia hantam 3 desa di wilayah Donetsk, Ukraina hingga menewaskan 2 orang.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Invasi ini disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-180: 5 Rudal Pasukan Vladimir Putin Hujani Wilayah Odesa
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga tersebut hingga kini masih berlanjut dan belum tampak akan segera berakhir.
Bahkan menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, perang Rusia-Ukraina bisa berlangsung selama beberapa tahun.
Kabar Terkini Perang Rusia vs Ukraina
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-181 perang Rusia dengan Ukraina:
- Rusia menuduh dinas intelijen Ukraina melakukan pembunuhan Darya Dugina, putri seorang ideolog Rusia ultra-nasionalis.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-178: PBB Minta Vladimir Putin Tak Matikan PLTN Zaporizhzhia
Layanan keamanan FSB Rusia menerbitkan informasi dan sebuah video yang dikatakan menunjukkan seorang wanita Ukraina dari resimen Azov negara itu bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
The Guardian melaporkan klaim tersebut tidak memiliki kredibilitas.
- Sekjen PBB António Guterres, telah menuntut penghentian “pergolakan pedang nuklir” pada Senin (22/8/2022).
Guterres mengatakan dunia berada pada “saat bahaya maksimum” dan semua negara dengan senjata nuklir harus membuat komitmen untuk “tidak ada yang pertama- menggunakan".
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-177: Pasukan Putin Serang Kharkiv, 17 Orang Tewas dan 42 Terluka
Guterres menggambarkan situasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Ukraina, PLTN yang terbesar di Eropa, sangat kritis.