MTQ Sultra
Pembukaan MTQ ke-29 Sulawesi Tenggara di Kota Kendari Sultra Diwarnai Pawai Taaruf dan Etno Religi
Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ ke-29 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari resmi dibuka pada Rabu (10/8/2022).
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ ke-29 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari resmi dibuka pada Rabu (10/8/2022).
Kegiatan pembukaan MTQ Sultra 2022 ini diwarnai dengan pawai taaruf dan etno religi dari para peserta dan paguyuban di Sultra.
Mereka tetap melaksanakan pawai taaruf dan etno religi dari Masjid Raya Al Kautsar hingga berakhir di Tugu Religi Sultra, meski diguyur hujan.
Sejumlah peserta dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara mengikuti pawai taaruf mengunakan pakaian adat daerah masing-masing.
Kemudian, kendaraan para peserta didekorasi dengan hiasan bernuansa keagamaan serta komoditi khas wilayah tersebut.
Baca juga: MTQ ke-29 Sulawesi Tenggara Resmi Digelar di Kota Kendari Sultra, Kategori Lomba dan Besaran Hadiah
Selain itu, para kafilah membawa atribut bendera merah putih, memperingati Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Sultra, Efendi Patulak, mengatakan, untuk masyarakat Kristiani Toraja yang mengikuti pawai etno religi sebanyak 50 orang.
Menurutnya, agenda pawai pembukaan MTQ yang mengikutkan umat beragama lainnya menjadi pertama di Indonesia.
"Untuk itu saya berterima kasih kepada pihak panitia yang mau mengikutkan kami paguyuban masyarakat Toraja di MTQ ke-29," ucap Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tenggara ini.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Bali, I Gede Panca, menyampaikan, keterlibatan umat beragama lain di MTQ merupakan representasi kerukunan masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Kostum Raja Buton Wa Kaa Kaa Meriahkan Grand Opening Ethno Carnival Pesona I PTKN di UIN Bandung
Kata dia, untuk peserta dari masyarakat Bali di Sultra yang mengikuti pawai etno religi juga berjumlah 50 orang.
"Ini merupakan perwujudan kerukunan umat beragama. Karena Sulawesi Tenggara merupakan gambaran negara yang terdapat berbagai suku dan agama," ucapnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)