IAIN Kendari

Kostum Raja Buton Wa Kaa Kaa Meriahkan Grand Opening Ethno Carnival Pesona I PTKN di UIN Bandung

Raja Wa Kaa Kaa merupakan raja perempuan pertama di Kerajaan Buton yang sangat cantik dan memiliki kecerdasan, bijaksana, berani, dan tangguh.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari memeriahkan Grand Opening Pekan Seni dan Olahraga atau Pesona I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia. Event skala nasional ini digelar di Universitas Islam Negeri atau UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (9/8/22). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari memeriahkan Grand Opening Pekan Seni dan Olahraga atau Pesona I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia.

Event skala nasional ini digelar di Universitas Islam Negeri atau UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (9/8/22).

Kegiatan yang menampilkan kostum Ethno Carnival bertema Raja Wa Kaa Kaa ini dihadiri oleh 61 PTKN dan sekitar 1.500 orang peserta dari seluruh Indonesia.

Kostum Raja Buton Wa Kaa Kaa diangkat oleh IAIN Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) karena memiliki keunikan tersendiri.

Menurut sejarah, Raja Wa Kaa Kaa merupakan raja perempuan pertama di Kerajaan Buton yang sangat cantik dan memiliki kecerdasan, bijaksana, berani, dan tangguh.

Baca juga: Sosok Fika Nurul Fadillah, Wisudawati Terbaik IAIN Kendari, Gadis Konsel Sebut Termotivasi Kakaknya

Karena sifatnya itu, Wa Kaa Kaa diangkat sebagai raja oleh para pemuka adat. Dia memerintah di Kerajaan Buton pada abad ke-13 Masehi selama kurang lebih 34 tahun.

Kerajaan Buton atau Kerajaan Wolio yang berpusat di Kota Baubau Sulawesi Tenggara kini dikenal masyarakat luas sebagai salah satu khazanah budaya nusantara.

Karakter Raja Wa Kaa Kaa diperagakan oleh mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari, Andi Nurcahayati.

Kostum bernuansa merah yang ia kenakan memiliki tinggi dua meter dan berat sekitar 15 kilogram, warna merah menyala untuk menarik perhatian penonton.

Andi Nurcahayati tampil pada barisan paling akhir menyempatkan diri menyampaikan salam dari masyarakat Sultra kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca juga: 319 Wisudawan IAIN Kendari Dikukuhkan Rektor, Ini Pesan Prof Dr Faizah Binti Awad kepada Alumni

Selanjutnya, kepada para pimpinan perguruan tinggi dan tamu undangan lainnya yang hadir pada perhelatan akbar tersebut.

Parade Ethno Carnival merupakan wadah bagi kontingen untuk memperkenalkan budaya dan etnis dari daerah masing-masing.

Sehingga bisa semakin menambah semaraknya upacara pembukaan kegiatan kompetisi antara mahasiswa tersebut.

Selain Ethno Carnival, acara diwarnai pertunjukkan drum band dari Krida Nusantara, Parade Bendera Kontingen, Pawai Baju Adat dan pengibaran Bendera Pesona oleh atlet berprestasi internasional.

Rektor IAIN Kendari Prof Dr Faizah Binti Awad yang menghadiri kegiatan pembukaan memberikan semangat kepada para atlet untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam Pesona PTKN.

Baca juga: Orasi 9 Bahasa Meriahkan Festival Bahasa 2022 di IAIN Kendari, Ada Lomba SMA, Kemah Santri Mahasiswa

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved