Berita Sulawesi Tenggara

Dispar Sultra Sebut Gua Tengkorak Matarombeo Konawe Utara Hanya Bisa Dikunjungi Peneliti

Kadispar Sultra, Belli Harli Tombili menyebut Gua Matarombeo, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya dapat dijelajahi peneliti.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Muhammad Israjab
Istimewa
Kadispar Sultra, Belli Harli Tombili menyebut Gua Matarombeo di Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara hanya dapat jelajahi peneliti 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Kadispar Sultra), Belli Harli Tombili menyebut Gua Matarombeo, Konawe Utara (Konut) hanya dapat dijelajahi peneliti.

"Kalau untuk ke Matarombeo kita arahkan untuk wisata minat khusus bagi yang ingin mengeksplor gua," katanya, Minggu (7/8/2022).

Hal ini guna menjaga kelestarian lingkungan dan kerusakan terhadap lukisan purba didalam Gua Tengkorak Matarombeo.

"Sebaiknya wisata yang seperti itu tidak dibuat dalam konsep tourism. Semua orang nanti berkunjung kesana dan khawatirnya bisa mengganggu kebersihan. Lalu merusak lukisan purba itu sendiri," jelasnya.

Baca juga: Penataan Kawasan Kumuh Puday-Lapulu Capai 90 Persen, Jadi Tempat Wisata di Kendari Sulawesi Tenggara

"Mungkin hanya orang-orang khusus saja yang bisa kesana. Memang berminat untuk meneliti secara langsung," sambungnya.

Ia pun berharap agar penelitian gencar dilakukan peneliti atau perguruan tinggi baik mahasiswa atau dosen yang dapat menguak lukisan di Matarombeo.

"Pertama lukisan purba itu berusia berapa tahun kemudian dia (lukisan) menjelaskan apa dan mungkin dari peradaban mana yang melakukan itu," ujarnya.

"Nanti bisa menjawab pertanyaan awal mula kemunculan lukisan itu," tambahnya.

Gua Matarombeo ini merupakan salah satu kawasan karst terluas di Sulawesi, sehingga alamnya pun harus tetap dijaga.

Baca juga: Muara Lakologou Kota Baubau Sulawesi Tenggara Mirip Sungai Amazon, Lokasi Wisata Wajib Dikunjungi

"Salah satu kawasan karst yang terdapat lukisan purba dan sudah pernah diteliti oleh teman-teman dari Nature Evolution Prancis yang kebetulan sepertinya masih ada mereka di sana," tuturnya.

Meski begitu, pesona Matarombeo ini telah ditetapkan dalam peraturan gubernur sebagai salah satu tujuh destinasi wisata unggulan penyangga Wakatobi.

"Jadi kalau di Sulawesi Tenggara kita bicara pariwisata lidingnya itu adalah Wakatobi karena dia sudah ditetapkan sebagai KSPN," ucapnya.

Baca juga: Keindahan Air Terjun Desa Matapila Konawe Utara, Pesona Wisata Alam Tersembunyi di Hutan Belantara

"Nah, destinasi penyangganya itu adalah salah satunya Matarombeo yang oleh dinas kita sebut seven wonder," tandasnya.

Belli Harli Tombil menerangkan dengan dijadikan wisata minat khusus, peneliti yang berkunjung ke  Matarombeo bisa menjawab makna lukisan yang terkandung.

"Dan mungkin lukisan purba itu kita teliti lebih lanjut mungkin akan bisa menjawab beberapa pertanyaan mendasar kita sebagai orang Sulawesi Tenggara dari mana kita berasal," katanya.

Untuk menuju ke hutan hijau ini pun masih terbatas, dan hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki. (*)

(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved