Ayah Brigadir J Merasa Janggal 3 HP Anaknya Hilang hingga Bharada E Bisa Lolos dari 7 Tembakan
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat juga mengaku WA di ponselnya tak bisa diakses diduga diretas, ia menuntut keadilan dengan kejanggalan yang terjadi.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengungkapkan kejanggalan atas kematian anaknya.
Brigadir J merupakan personel Propam Polri yang meninggal dunia dalam aksi polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Peristiwa baku tembak sesama polisi yang diduga akibat pelecehan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo ini terjadi pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan keterangan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat konferensi pers pada Senin (11/7/2022) disebutkan Brigadir J lebih dulu menembak Bharada E dengan jarak sekitar 10 meter.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Ungkap Kejanggalan dalam Aksi Polisi Tembak Polisi, Mabes Polri Beri Penjelasan
Namun, menurut Samuel, hal itu janggal karena tembakan Brigadir J ke Bharada E meleset meski dalam jarak kurang dari 10 meter.
Samuel merasa janggal lantaran anaknya tidak bisa mengenai Bharada E dalam 7 kali tembakan yang dilepaskan.
Sebab menurut Samuel, Brigadir J telah terlatih dalam hal tembak menembak dari pendidikan Brimob.
Selain itu, Samuel menyebutkan bahwa Brigadir J jauh lebih senior dengan Bharada E.
Baca juga: Brigadir J yang Tewas dalam Aksi Polisi Tembak Polisi Lecehkan dan Todong Istri Kadiv Propam Polri
"Jarak nembak itu antara 5-7 meter, sedangkan anak kita yang nembak duluan masak tidak kena, nah itu kejanggalannya," ujar Samuel Hutabarat, Selasa (12/7/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube tvOneNews.
"Sedangkan anak kita itu jauh senior lebih dari dia (Bharada E), anak kita ini pendidikan di Brimob, sudah terlatih (tembak menembak)," jelasnya.
Tak hanya janggal dengan hal tersebut, Samuel juga merasa aneh dengan tidak adanya kamera CCTV yang terpasang di depan kamar utama seorang Kadiv Propam.
"Masak di pintu kamar utama seorang jenderal tidak ada CCTV, itu yang saya rasa janggal." tutur Samuel.
Baca juga: Istri Ferdy Sambo Ternyata Anak Jenderal TNI, Bertemu Kadiv Propam Polri Saat Sekolah di Makassar
Tidak adanya CCTV ini disayangkan Samuel karena tanpa rekaman kamera pengawas, tidak ada hal yang bisa membuktikan kejadian sebenarnya.
"Maksud saya di situ bukan apa-apa, biar membuktikan gimana persoalan ini." imbuhnya.
Lebih lanjut, Samuel yang mengaku tak mampu untuk pergi ke Jakarta hanya berharap agar kasus yang menewaskan sang putra diselesaikan dengan adil.
"Kalau kami ke Jakarta mau biaya apa? yang saya harap hanya keadilan," ucap Samuel.
Baca juga: Saat Bharada E Hindari 7 Peluru yang Ditembakan Brigadir J dari Kamar Istri Irjen Pol Ferdy Sambo
WA Ayah Brigadir J Tak Bisa Dibuka

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, Samuel juga mengaku bahwa aplikasi pesan Whatsapp di ponselnya tidak bisa diakses yang diduga akibat diretas.
Ditemui di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungaibahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Samuel juga mengungkapkan bahwa ponsel Brigadir J hilang.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," kata Samuel.
Baca juga: Mengapa Brigadir J Bisa Masuk Kamar Pribadi Untuk Lecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo yang Tertidur?
Samuel mengatakan bahwa dalam ponsel Brigadir J yang sampai hari ini dinyatakan hilang, tentu terdapat petunjuk yang berguna untuk penyelidikan dan diungkap ke publik.
"Saya sudah minta 3 ponsel anak saya beserta pakainnya, tapi rombongan dari Mabes bilang, ponselnya hilang," tandasnya.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Suwandi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Brigadir J Bingung, Pernyataan Polisi ke Publik Beda dengan yang Disampaikan di Rumahnya"