SMAN 4 Kendari Bakal Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Semester Depan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 4 Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menerapkan kurikulum Merdeka Belajar pada semester depan.

Kepala SMAN 4 Kendari, Liyu mengatakan pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar nanti hanya akan diterapkan pada Kelas X.

Kata dia, hal tersebut, mengingat Kelas XI dan XII tengah menjalankan kurikulum yang diterapkan sebelumnya.

Untuk itu, Liyu mengatakan kini para guru SMAN 4 Kendari tengah belajar guna mempersiapkan diri dalam menghadapi penerapan kurikulum tersebut.

"Sekarang guru semuanya dalam tahap belajar bagaimana nanti penerapannya begitupun secara keseluruhan pihak SMAN 4 Kendari," katanya saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Gramedia Sahabat Sekolah Hadirkan Diskon 15 Persen Pembelian Buku hingga Penunjang Belajar

Liyu menerangkan, untuk memaksimalkan penerapan kurikulum tersebut, dirinya bakal terjun langsung melihat sekolah-sekolah yang lebih dulu menerapkan kurikulum Merdeka Belajar.

"Ini hal baru dan bila ada kesempatan kami akan keliling ke sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini satu tahun terakhir seperti sekolah di Jakarta," jelasnya.

Selain itu, Liyu berujar bukan hanya penerapannya saja yang bakal dicontoh melainkan juga terapan sekolah yang cukup bagus.

"Penerapannya saja tetapi juga terapan sekolahnya ini cukup bagus sehingga perlu kita ikuti," ujarnya.

Liyu berharap, nantinya siswa yang mengikuti kurikulum Merdeka Belajar ini bakal merasa nyaman dan dapat berkembang.

Baca juga: Pendaftaran PPDB SMA SMK Sulawesi Tenggara 2022, Jadwal Syarat, Cara Daftar Online Offline di Sultra

"Dengan terobosan ini siswa diajak bagaimana bisa mandiri, bagaimana dia bisa berkolaborasi dengan orang banyak dan bagaimana siswa dibuat harus berpikir kreatif," tuturnya.

Lebih jelas, kata dia, pembelajaran dalam penerapan kurikulum tersebut nantinya siswa bakal banyak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan lebih santai.

"Pembelajaran siswa yang dibuat lebih santai, tetapi terapannya bakal lebih didekatkan dengan berkehidupan sehari-hari," ujarnya.

"Intinya bagaimana anak-anak itu diajak agar enak belajar, ikhlas belajar, dan tahu ini esensi kita belajar. Jangan ada paksaan," imbuhnya.

Seperti dikutip Tribunnews Sultra dari Tribunnews.com, Menteri Nadiem menjelaskan penerapan kurikulum Merdeka Belajar merupakan sebuah tawaran atau opsi.

Baca juga: Pendaftaran SMMPTN UHO 2022 Dibuka, Simak Jadwal, Syarat, Cara Daftar Universitas Halu Oleo Kendari