Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-93: Serangan di Kharkiv hingga Kyiv Akui Pasukan Putin Unggul

Serangan baru di Kharkiv membunuh sembilan warga sipil saat pejabat Ukraina mengakui bahwa Rusia 'lebih unggul' dalam pertempuran di timur negara itu.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP/Pavel Dorogoy
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di luar gedung apartemen setelah dihatam serangan rudal Rusia di Kharkiv, kota terbesar Ukraina. 

Sementara itu, seorang pejabat senior Turki mengatakan Ankara sedang dalam pembicaraan “berkelanjutan” dengan Rusia dan Ukraina untuk membuka koridor melalui Bosphorus.

- Dua tentara Rusia yang ditangkap mengaku bersalah karena menembaki sebuah kota di Ukraina timur.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-91: Putin Disebut Orang Gila hingga Temuan 200 Mayat di Mariupol

Pengakuan bersalah dari dua tentara Rusia itu disampaikan dalam pengadilan kejahatan perang kedua sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina.

Dua tentara Rusia itu bernama Alexander Bobikin dan Alexander Ivanov.

Mereka mengakui menjadi bagian dari unit artileri yang menembak sasaran di wilayah kota terbesar kedua Ukraina yakni Kharkiv dari wilayah Belgorod Rusia.

- Ada sekitar 8.000 tawanan perang Ukraina yang ditahan di Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk yang diproklamirkan sendiri oleh Rusia.

Baca juga: Daftar Senjata Ilegal yang Dipakai Rusia di Ukraina Termasuk Bom FAB-250: Bukti Kejahatan Perang

Hal itu diungkapkan oleh pejabat Luhansk, Rodion Miroshnik.

“Itu sangat banyak, dan secara harfiah ratusan ditambahkan setiap hari,” kata Miroshnik seperti dikutip oleh kantor berita Tass Rusia.

- Wakil Perdana Menteri pemerintah Krimea yang ditunjuk Rusia, Georgy Muradov, mengatakan Laut Azov "selamanya hilang dari Ukraina".

Kantor berita Rusia Ria juga mengutip seorang pejabat yang ditunjuk Rusia di wilayah pendudukan Zaporizhzhia yang mengatakan bahwa wilayah Zaporizhzhia dan Kherson tidak akan pernah dikembalikan ke kendali Kyiv.

Baca juga: Diplomat Veteran Rusia di Markas PBB Mundur gegara Malu, Sudah Niat sejak Awal Invasi ke Ukraina

- Rusia telah mengerahkan van propaganda bergerak dengan televisi layar lebar ke titik-titik bantuan kemanusiaan di Kota Mariupol yang direbut.

Giliran Orwellian datang ketika Kremlin terus mendorong maju dengan upaya untuk mengintegrasikan wilayah yang baru diduduki di selatan Ukraina.

- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan kerja sama Cina dengan Putin setelah invasinya ke Ukraina “meningkatkan alarm”.

Blinken mengkritik Presiden Cina Xi Jinping karena membela “perang Putin untuk menghapus kedaulatan Ukraina” dan mengatakan itu adalah “momen yang dibebankan bagi dunia”.

Baca juga: Saat Biden Sebut Perang Rusia Vs Ukraina Picu Krisis Global: Hukum Internasional dan HAM Dilanggar

- Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang merupakan sekutu dekat Putin, telah memerintahkan pembentukan komando militer baru untuk selatan negaranya yang berbatasan dengan Ukraina.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved