Berita Kendari
Pemerintah Kota Kendari Tuntaskan Pembebasan Lahan Kawasan Industri di Abeli, Tak Ingin Bermasalah
Pemerintah Kota Kendari membahas lebih lanjut persiapan pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan kawasan industri di Abeli, Kendari, Sultra.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota Kendari membahas lebih lanjut persiapan pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan kawasan industri di Abeli, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kegiatan pembahasan pembebasan lahan kawasan industri baterai di Abeli dilakukan dalam rapat dipimpin Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari, Kamis (19/5/2022).
Sebelumnya, Pemerintah Kota Kendari menggenjot hilirisasi pengembangan kawasan industri di Kota Kendari, tepatnya di Kecamatan Abeli.
Hal tersebut ditandai melalui penandatanganan MoU Signing Framework Agreement antara PT Kendari Kawasan Industri Terpadu (KKIT) dengan China Construction Third Engineering Bureau Group.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, proses pembebasan lahan ini sudah berjalan sejak penandatanganan MoU tersebut pada Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Sulkarnain Kadir Resmikan Hotel Baru di Kendari, Sebut Inspirasi Investasi dan Peluang Usaha
Hanya saja untuk memastikan hak-hak masyarakat sekitar terpenuhi dan agar tidak menyisakan permasalahan hukum di kemudian hari.
Untuk itu, pihaknya mengadakan rapat lebih lanjut dan membentuk tim gabungan antara Pemerintah Kota Kendari, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kendari, serta pihak pengelola kawasan industri.
"Kami tadi bentuk tim gabungan, supaya sebisa mungkin menuntaskan hal-hal yang memungkinkan menimbulkan masalah di kemudian hari," kata Sulkarnain Kadir ditemui usai rapat tersebut.
Selain itu, Sulkarnain Kadir tidak menginginkan kejadian seperti di daerah lain yang belum tuntas pembebasan lahannya terjadi di Kota Kendari.
Ia menyebut luas lahan yang direncakan bakal digunakan untuk kawasan industri di Kecamatan Abeli ini seluas 2.500 hektare, untuk tahap awal, pembebasan lahan dilakukan untuk luas lahan 400 hektare.
Baca juga: Asisten I Setda Kendari Agus Salim Jabat Pj Sekda, Sulkarnain Minta Segera Adaptasi dan Koordinasi
"Sudah mulai pembebasan lahan dari pihak perusahaan, bahkan ada yang sudah dibayar dan juga ada yang sudah dipanjar," ujarnya.
Sulkarnain Kadir berharap kawasan industri tersebut bisa tumbuh dan menjadi pilar utama perekonomian di Kota Kendari.
"Jadi yang akan dibangun bukan smelter, tapi peleburan material. Nah produk dari smelter ini, menjadi bahan baku di sini dan kita berharap produk akhirnya berupa baterai. Jikalau tidak, minimal sudah setengah jadi untuk baterai," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)