Update Hari Ke-84 Invasi di Ukraina: Rudal Rusia Hujani Chernihiv hingga Proses Perundingan Damai

Rudal Rusia hantam Ukraina bagian utara hingga Finlandia dan Swedia akan mengajukan tawaran keanggotaan NATO pada Rabu (18/5/2022).

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP Photo/Rodrigo Abd
Tentara berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, 3 April 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Rabu (18/5/2022) telah berlangsung selama 84 hari.

Konflik bersenjata antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-84 perang Rusia dengan Ukraina:

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-83 Invasi Rusia: Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah, Swedia Resmi Daftar NATO

- Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) mengirim tim beranggotakan 42 orang ke Ukraina untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak invasi Rusia.

Pengiriman puluhan anggota ICC pada Selasa (17/5/2022) itu disebut sebagai pengerahan terbesar sepanjang sejarah.

- Amerika Serikat akan membentuk unit baru untuk meneliti, mendokumentasikan, dan mempublikasikan dugaan kejahatan perang oleh Rusia di Ukraina.

"Observatorium Konflik akan menangkap, menganalisis, dan menyediakan bukti secara luas tentang kejahatan perang yang dilakukan Rusia dan kekejaman lainnya di Ukraina,” kata Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Puluhan Tentara Ukraina Dibawa ke Kota yang Dikuasai Rusia setelah Dievakuasi dari Mariupol

- Negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina telah mengalami stagnasi, kata para pejabat pada Selasa (17/5/2022).

Yang mana dengan kedua belah pihak saling menyalahkan dan Moskow mengindikasikan kembalinya perundingan mungkin sulit.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengaku yakin bahwa tak ada kesepakatan damai yang dapat dibuat jika negosiator mencoba "mentransfer dialog" untuk fokus pada apa yang dikatakan Barat daripada situasi langsung di Ukraina.

Lavrob menyebut bahwa hal itu mengesampingkan peluang untuk kemajuan dalam perundingan damai.

Baca juga: Update Hari Ke-83 Perang: Evakuasi Pejuang Ukraina di Mariupol dan Pasukan Rusia Mundur dari Kharkiv

“Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk negosiasi, tetapi kami tidak diberi pilihan lain,” sebut Lavrov.

- Nasib lebih dari 260 tentara Ukraina yang telah mengakhiri perlawanan selama berminggu-minggu di pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol masih belum jelas.

Ketidakjelasan ini menyusul setelah para pejuang Ukraina tersebut menyerah dan dipindahkan ke wilayah yang dikuasai Rusia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved