Koalisi Bersatu Gagasan Golkar, PPP, PAN Tuai Kritikan, PSI: Kasihan Pak Jokowi, Jangan Ditinggal
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas 3 partai politik yakni Golkar, PAN, dan PPP mengundang kritik hingga analisis dari berbagai pihak.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas 3 partai politik (parpol) yakni Golkar, PAN, dan PPP mengundang kritik hingga analisis dari berbagai pihak.
Sebelumnya, ketiga ketua umum parpol itu yakni, Airlangga Hartarto, Zulfikli Hasan, dan Suharso Monoarfa mengadakan pertemuan untuk membahas KIB pada Kamis (12/5/2022) lalu.
Kritikan mengenai KIB ini pun datang dari Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @RajaJuliAntoni pada Sabtu (14/5/2022) lalu, Raja pun menyampaikan pandangannya mengenai koalisi 3 parpol tersebut.
"Menurut saya, setiap partai politik silakan saja melakukan manuver. Sah-sah saja. Bebas." ujar Raja, Sabtu (14/5/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari akun Twitter @RajaJuliAntoni.
Baca juga: Pertemuan Bersatu 3 Ketum Parpol, Golkar Bahas Koalisi Pemilu 2024 dengan PAN dan PPP
Meski demikian, Raja mengatakan bahwa sebagai bagian dari koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, ia tak menghendaki adanya koalisi lain.
"Namun sebagai bagian dari koalisi Jokowi-Maruf, PSI berharap hendaknya tidak ada koalisi lain yang dibentuk partai pendukung Pak Jokowi selain Koalisi Indonesia Maju (KIM)." jelas Raja.
"Pada saat ini idealnya, partai-partai KIM setia dulu saja mendukung Pak Jokowi dengan sepenuh hati. Kasihan Pak Jokowi mengurus rakyat, jangan ditinggal. Pandemi belum selesai, recovery ekonomi baru saja berlangsung, soal minyak goreng belum tuntas." imbuhnya.
Raja menegaskan bahwa seharusnya saat ini para politisi fokus pada program pemerintahan Presiden Jokowi.
Lantaran menurut Raja, masih ada waktu di masa yang akan datang untuk menggalang koalisi dalam rangka Pemilu 2024.
Baca juga: Anies Baswedan Disebut Jadi Kandidat Terkuat dalam Daftar Calon Presiden dari Partai NasDem
"Banyak sederet masalah lain. Fokus saja dulu dukung Pak Jokowi. Ada waktunya menggalang koalisi untuk kekuasaan 2024. Belanda masih jauh, Bos!," terang Raja.
Sementara itu, KIB digadang-gadang akan melawan koalisi PDIP dan Gerindra yang telah diserukan Puan Maharani-Prabowo Subianto.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com, Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Rahadjo Jati menuturkan bahwa besar kemungkinan parpol-parpol lain hanya akan merapat ke dua kutub politik tersebut.
Misalnya, sebut Wasisto, PKS dan Demokrat yang sangat berpotensi bergabung dengan koalisi pimpinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut.
“PKS dan Demokrat sepertinya bergabung dengan kubu Golkar,” sebut Wasisto kepada wartawan, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Resmi Dilantik Jokowi, KPU dengan Bawaslu Siap Mulai Tahapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024