Erdogan Tak Setuju soal Finlandia dan Swedia yang Ingin Gabung NATO, Begini Alasannya

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menentang langkah Finlandia dan Swedia yang berencana untuk mengajukan keanggotaan aliansi militer NATO.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Layanan Pers Kepresidenan Turki/Murat Cetin Muhurdar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuka perundingan damai antara negosiator Ukraina-Rusia di Istanbul pada Selasa (29/3/2022). 

Jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, itu akan menggambar ulang peta geopolitik Eropa utara.

Baca juga: Rusia Disebut Izinkan Ukraina untuk Gabung Uni Eropa dengan Syarat Menyerah Masuk NATO

Serta menciptakan pita yang sebagian besar tak terputus dari negara-negara anggota NATO yang menghadap Rusia dari Kutub Utara ke Laut Hitam.

Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang gelombang ekspansi NATO dalam beberapa dekade terakhir.

Pada awal bulan ini diketahui juga bahwa Putin mengatakan dia mengirim pasukan invasi ke Ukraina sebagai tanggapan atas dugaan peningkatan militer NATO di wilayah yang berdekatan dengan Rusia.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Depot Bahan Bakar dan Makanan Ukraina hingga Pabrik Pesawat Dekat Wilayah NATO

Di sisi lain, Turki telah mengkritik invasi Rusia di Ukraina.

Bahkan Turki mengirim drone bersenjata ke Ukraina dan berusaha memfasilitasi pembicaraan damai antara pihak Kyiv dan Moskow.

Namun, Ankara tidak mendukung sanksi Barat terhadap Moskow dan sebaliknya berusaha untuk mempertahankan hubungan perdagangan, energi, dan pariwisata yang erat dengan Rusia.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved