Berita Kendari

Cerita Pelaku UMKM Ikan Bandeng di Kendari, Bakal Tampil di Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia 2022

Ia adalah Adi Yanto saputra, pemilik dari CV Ayyash Mandiri merupakan jenis usaha kuliner yang bergerak dalam manufaktur pengelolaan ikan bandeng

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Muhammad Israjab
Istimewa
Adi Yanto saputra, pemilik dari CV Ayyash Mandiri pengusaha Ikan Bandeng bakal tampil di ajang Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia atau AKI 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Berikut ini cerita pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bakal tampil dalam gelaran Bootcamp AKI 2022.

Ia adalah Adi Yanto saputra, pemilik dari CV Ayyash Mandiri merupakan jenis usaha kuliner yang bergerak dalam manufaktur pengelolaan ikan jenis bandeng.

Adi sapaan akrabnya bakal tampil di ajang Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia atau AKI 2022 penganugrahan kepada seluruh pelaku UMKM terbaik se Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Diketahui, AKI 2022 merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif.

Baca juga: HIPMI Ramadhan Fair 2022 Beri Ruang Pelaku UMKM Tumbuh dan Berkembang di Sulawesi Tenggara

Diantaranya meliputi subsektor kuliner, kriya, fashion, aplikasi, film, dan musik yang akan diselenggarakan di 16 Kabupaten dan Kota di Indonesia.

Kepada TribunnewsSultra.com, Adi mengatakan saat ini berbagai persiapan telah ia lakukan untuk menjadi perwakilan regional Sulawesi.

Kata dia, cukup senang rasanya dapat terpilih dari ribuan peserta UMKM lainnya yang mendaftar dalam ajang nasional tersebut.

"Alhamdulillah menjadi salah satu dari kurang lebih 6.571 pendaftar dan kalau tidak salah untuk kuliner itu hanya saya saja," katanya pada Minggu (24/4/2022).

Adi menyebut, dirinya merasa dapat dipilih karena pengelolaan jenis usaha miliknya tidak menyebabkan sampah baru atau zero waste.

"Memang jenis usahanya ialah harus berbahan lokal serta value ditawarkan ramah lingkungan. Misalnya pengelolaan ikan bandeng dari tulang kami jadikan abon, perut ikannya kami kerjasama dengan petani hingga betul-betul tidak ada sampah yang dikeluarkan," tuturnya.

Adi menuturkan awal mula tercetusnya ide membuat inovasi tersebut berawal dari budidaya ikan bandeng di jazirah Sultra cukup banyak.

Namun ia melihat, pengelolaannya tidak begitu maksimal, sebaliknya banyak dari budidaya ikan jenis ini diekspor dan tidak begitu mendapat perhatian di Sultra.

"Awal mula merintis sejak 2017 lalu. Selain karena itu saya juga melihat menu makanan ikan bandeng di tiap rumah makan hanya ditawarkan menu itu saja seperti dibakar dan digoreng," terangnya.

Baca juga: Persatuan Alumni Teknik Sipil UMI Sulawesi Tenggara Gelar Pertemuan, Sekaligus Buka Puasa Bersama

"Nah, munculnya Ayyash Mandiri ini kita bisa olah menjadi beberapa varian pengelohannya seperti saat ini kita sudah buat terobosan 7 inovasi dari ikan bandeng," imbuhnya.

Diungkapkan Adi, segala persiapan untuk lebih memperkenalkan inovasi jenis usaha miliknya ini telah melalui berbagai mitra instansi pemerintahan dan swasta.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved