UPDATE Hari Ke-43 Perang: Sanksi Baru Barat hingga Ukraina Sebut Rusia Tutupi Kekejaman di Mariupol
Sederet kejadian pada hari ke-43 perang Rusia dengan Ukraina: Paket sanksi baru Barat hingga Zelenskyy tuduh Rusia sembunyikan bukti kekejaman perang.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Orbán juga menawarkan untuk bekerja menuju gencatan senjata, sambil berhenti menyetujui untuk memperpanjang sanksi UE terhadap pengiriman minyak dan gas Rusia.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-42 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Ingin Putin Diadili hingga Sindir PBB
- Zelenskyy mengatakan pasukan Kremlin berusaha menutupi bukti kekejaman saat menginvasi Ukraina.
"Kami memiliki informasi bahwa militer Rusia telah mengubah taktiknya dan mencoba untuk memindahkan orang-orang yang terbunuh dari jalan-jalan dan ruang bawah tanah ini hanya upaya untuk menyembunyikan bukti dan tidak lebih," sebut Zelenskyy Kamis (7/4/2022), tetapi tidak memberikan bukti.
- Militer Rusia kini telah mengalihkan fokusnya ke timur Ukraina.
Yakni dengan otoritas Ukraina di Luhansk dan Donetsk memperingatkan bahwa warga sipil harus pergi secepat mungkin.
Baca juga: Jawaban Rusia soal 410 Mayat di Kota Bucha yang Disebut Ukraina Korban Genosida: Pertunjukan Tragis
Itu terjadi ketika pejabat barat mengatakan mundurnya Rusia dari sekitar Ibu kota Ukraina, Kyiv dan timur laut negara itu sekarang 'sebagian besar selesai'.
Dan itu akan memakan waktu 'setidaknya seminggu' sebelum unit yang dibentuk kembali bisa pergi ke Donbas dan mungkin lebih lama.
- Rusia menyembunyikan 'ribuan' orang yang tewas di Mariupol, Ukraina, kata Zelenskyy.
Zelenskyy juga menyebut pasukan Rusia memblokir akses kemanusiaan ke Kota pelabuhan Mariupol yang terkepung karena ingin menyembunyikan bukti 'ribuan' orang tewas di sana.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-41 Perang, Zelenskyy Tantang PBB untuk Bertindak, Bantahan Rusia soal 410 Mayat
- Lebih dari 5.000 warga sipil, termasuk 210 anak-anak, tewas di Mariupol sejak dimulainya invasi Rusia di Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko.
Boichenko mengatakan 90 persen dari infrastruktur kota telah hancur.
Menurut Boichenko, pasukan Rusia telah menargetkan sebuah rumah sakit di mana 50 orang dibakar sampai mati.
Baca juga: Ketika Barat Siapkan Sanksi Baru ke Rusia, Biden Kembali Sebut Putin Penjahat Perang di Ukraina
Lebih lanjut Boichenko menuturkan bahwa serangan Rusia di Kota Mariupol telah menghalangi akses ke makanan dan persediaan.
Sehingga konvoi kemanusiaan Palang Merah tidak berhasil masuk.