Bisakah Rusia Gunakan Senjata Kimia untuk Perang di Ukraina hingga Bagaimana Respons AS dan NATO?
Ahli senjata membahas kemungkinan Rusia dalam menggunakan senjata nuklir untuk perang melawan Ukraina hingga tanggapan Amerika Serikat dan NATO.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ancaman penggunaan senjata nuklir dalam perang antara Rusia dan Ukraina memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi dunia khususnya pihak Amerika Serikat dan NATO.
Pasalnya bahaya dari penggunaan nuklir ataupun senjata kimia lainnya dapat berakhir fatal tak hanya di wilayah konflik namun juga dapat dirasakan di berbagai kawasan dunia lainnya.
Yang menjadi pertanyaannya bisakah Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina dan bagaimana tanggapan barat?
Seperti apa tanggapan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan NATO?
Baca juga: Punya Persediaan Nuklir Terbesar Dunia, Rusia Tegaskan Berhak Gunakan Nuklir dalam Invasi di Ukraina
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Biden ditanya dua kali dalam konferensi pers pada Kamis (24/3/2022) lalu.
Yakni apakah NATO akan menanggapi dengan tindakan militer jika Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Di mana hal itu menjadi ketakutan yang berulang kali dimunculkan selama beberapa minggu terakhir oleh AS, Inggris, dan lainnya.
Diketahui bahwa Rusia adalah salah satu dari 193 negara yang telah menandatangani perjanjian internasional yang melarang produksi, penimbunan dan penggunaan senjata kimia.
Baca juga: Update Hari Ke-29 Perang: NATO Waspada Pertahanan Nuklir, Ukraina Tuduh Rusia Pakai Bom Fosfor
Dan Moskow menyangkal memiliki atau menggunakan senjata semacam itu.
Wartawan investigasi percaya Rusia mempertahankan program senjata kimia rahasia, sementara sekutunya, Suriah, dituduh berulang kali menggunakan berbagai senjata kimia selama perang sipil yang berlangsung lama di sana.
Para pemimpin Barat menjadi khawatir bahwa kegagalan Rusia untuk mencapai kemenangan cepat di Ukraina berarti dapat menjadi bahan pertimbangan Rusia untuk meningkatkan senjatanya guna menghindari perang yang menguntungkan para pembela.
Sebagai contoh helikopter yang menjatuhkan gas klorin di daerah pemukiman Aleppo pada November dan Desember 2016 menyebabkan berakhirnya perlawanan pemberontak di kota Suriah setelah empat tahun pertempuran.
Baca juga: Khawatir Rusia Bakal Gunakan Nuklir untuk Akhiri Perang di Ukraina, NATO Mulai Stok APD
“Senjata-senjata ini sangat efektif dan dapat mematahkan keinginan warga sipil untuk melawan,” kata ahli senjata kimia Hamish de Bretton-Gordon.
Bagaimana Biden menjawab pertanyaan tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia?
“Kami akan merespons,” kata Biden dalam jawaban pertamanya.
