Ukraina Tuding Rusia Gunakan Bom Fosfor untuk Serang Warga Sipil, Apa Itu Bom Fosfor?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Pada Kamis (24/3/2022) menuduh pasukan Rusia menggunakan bom fosfor dalam gelombang serangan terbaru.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Warrick Page/Redux file
Ilustrasi bom fosfor putih. Asap fosfor dari ledakan di Jalur Gaza memberikan perlindungan bagi pasukan darat Israel di perbatasan Israel-Gaza dekat Sderot, Israel, pada 17 Januari 2009. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Pada Kamis (24/3/2022) menuduh pasukan Rusia menggunakan bom fosfor dalam gelombang serangan terbaru mereka di negaranya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Tepat sebulan perang yakni pada Kamis (24/3/2022) Rusia semakin meningkatkan serangannya di Ukraina.

Diketahui bahwa pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi berskala penuh ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari NBC News, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (24/3/2022) menuduh pasukan Rusia menggunakan bom fosfor dalam gelombang serangan terbaru mereka di negaranya.

Dihadapan para pemimpin NATO yang berkumpul di Brussel, Belgia, Zelenskyy mengatakan bahwa akibat serangan ini warganya pun terbunuh termasuk anak-anak.

Baca juga: Update Hari Ke-29 Perang: NATO Waspada Pertahanan Nuklir, Ukraina Tuduh Rusia Pakai Bom Fosfor

“Eropa sedang mengalami perang, yang setiap hari penuh dengan kejahatan perang pasukan Rusia,” ujar Zelenskyy.

“Pagi ini, saya menerima informasi bahwa pasukan Rusia telah menggunakan bom fosfor terhadap warga sipil di Ukraina.” lanjutnya.

Meski demikian, Zelenskyy tidak memberikan bukti dalam pidatonya itu.

Sedangkan Pentagon mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi tuduhan pemimpin Ukraina itu ketika dihubungi oleh NBC News.

Baca juga: Ini Bahaya Termobarik, Bom Vakum Penyedot Oksigen yang Disebut Dipakai Rusia untuk Serang Ukraina

Sulit untuk memverifikasi klaim tanpa personel AS di lapangan, kata tiga pejabat pertahanan AS.

Tetapi jika benar, penggunaan bom fosfor putih akan menambah dimensi baru yang mengganggu pada serangan militer Rusia di Ukraina.

Apa itu fosfor putih?

Bentuk putih dari zat kimia fosfor sangat beracun dan terkenal karena parahnya luka yang ditimbulkannya.

Baca juga: Hari Ke-30 Perang: Serang Aset Logistik Pasukan Rusia, Ukraina Disebut Incar Target Bernilai Tinggi

Hal itu berdasar dari informasi yang dikumpulkan oleh Human Rights Watch, sebuah organisasi pengawas terkemuka.

Fosfor putih menyala saat kontak dengan oksigen dan sangat larut dalam lemak, yang berarti dapat membakar daging manusia.

“Jika mendarat di seseorang, itu akan membakar dengan sangat, sangat kuat,” kata Mantan Komandan Pasukan Pertahanan Kimia, Biologi serta Nuklir Inggris dan NATO, Hamish de Bretton-Gordon.

Amunisi, peluru artileri, bom, roket, mortir yang mengandung fosfor putih beroperasi serupa dengan senjata pembakar sebagaimana didefinisikan oleh Protokol III pada Konvensi 1980 tentang Senjata Konvensional Tertentu.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ingin Ukraina Hadiri KTT G20 Bali Jika Indonesia Tolak Usir Rusia

"Mereka menyalakan api dan menyebabkan luka bakar melalui aksi nyala api, panas, atau kombinasinya, yang dihasilkan oleh reaksi kimia suatu zat yang dikirim ke target.” jelasnya.

Bagaimana pandangan hukum?

Penggunaan fosfor putih tidak langsung dilarang di bawah hukum senjata internasional.

Menurut pakar militer di Rand Corp, David E. Johnson, tidaklah ilegal bagi militer untuk memilikinya bom fosfor.

Baca juga: Khawatir Rusia Bakal Gunakan Nuklir untuk Akhiri Perang di Ukraina, NATO Mulai Stok APD

Pakar tersebut juga menjelaskan bahwa angkatan bersenjata di seluruh dunia, termasuk pasukan AS menyatakan mereka menggunakan fosfor untuk menandai target atau membuat tabir asap.

Tetapi, lanjut Johnson, seperti semua senjata, penggunaan terhadap sasaran sipil adalah ilegal.

Serta penggunaan senjata pembakar yang dijatuhkan dari udara di daerah berpenduduk dilarang berdasarkan Protokol III.

“Mengejar sasaran sipil tanpa pandang bulu adalah kejahatan perang terbesar yang pernah ada, tidak peduli apa senjatanya,” terang Johnson.

Baca juga: Wartawan Asal Rusia Tewas saat Laporkan Berita Penyerangan di Ibu Kota Ukraina

Di mana Bom Fosfor telah digunakan?

Human Rights Watch mengatakan amunisi yang mengandung fosfor putih telah dikerahkan berulang kali selama 15 tahun terakhir.

Termasuk oleh pasukan AS dan Inggris di Irak.

Yakni pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan militan kelompok teroris ISIS di Irak dan Suriah pada 2017.

Baca juga: UPDATE Hari Ke-29 Perang: Serangan Balasan Tentara Ukraina hingga Pasukan Rusia Disebut Gagal

Serta digunakan oleh Israel di Gaza pada tahun 2008 hingga 2009.

Pasukan Suriah, dengan dukungan Putin juga telah menggunakan fosfor putih untuk membakar kota-kota dan desa-desa, kata de Bretton-Gordon.

"Gambaran mengerikan dari timur laut Suriah tahun lalu tentang anak-anak yang terbakar parah." bebernya.

Amunisi fosfor putih pun telah digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman pada tahun 2016.

Baca juga: Terus Dihantam Bom Rusia, Kota Mariupol Ukraina Hancur Jadi Abu Tanah Mati

Kemudian oleh pasukan keamanan sekutu NATO dan Taliban di Afghanistan antara tahun 2005 dan 2011.

Serta oleh pasukan Ethiopia di Somalia pada 2007.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved