Terbang ke Markas NATO dan UE, Presiden AS Bakal Perkuat Sanksi ke Rusia atas Invasi di Ukraina
Presiden AS Joe Biden dan rekan-rekannya di Eropa akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada Kamis (24/3/2022) sebagai tanggapan perang Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tetapi AS tidak mengubah posisi nuklirnya hingga saat ini.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-27 Perang Rusia Vs Ukraina, Mariupol Luluh Lantak, Ada Tuduhan Pakai Senjata Kimia
Tiga hari memasuki apa yang disebut Moskow sebagai 'operasi khusus' untuk 'demiliterisasi' Ukraina, Putin menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi dalam menghadapi pembalasan Barat.
Pada Selasa (23/3/2022), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada CNN bahwa kebijakan keamanan Rusia menyatakan bahwa negaranya hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.
Sedangkan Sullivan mengatakan Amerika Serikat sedang memantau masalah ini.
"Tapi kami terus memantau kemungkinan-kemungkinan itu dan tentu saja kami menganggapnya serius," jelas Sullivan.
Baca juga: Hadapi Warga Ukraina yang Berdemo, Tentara Rusia Lepaskan Tembakan hingga Lempari Granat
"Kami akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra tentang kemungkinan-kemungkinan itu dan mendiskusikan apa tanggapan potensial kami." imbuhnya.
Sullivan mengatakan sanksi baru akan diluncurkan pada Kamis (24/3/2022) dan fokus pada penegakan hukuman sebelumnya.
Biden juga akan mengumumkan kontribusi AS lebih lanjut untuk meringankan kondisi kemanusiaan bagi pengungsi dan warga sipil di Ukraina.
Yang mana banyak dari mereka terjebak di kota-kota yang terkepung.
Baca juga: Rusia Ancam Bakal Putuskan Hubungan dengan AS gegara Biden Sebut Putin Penjahat Perang di Ukraina
Setelah Brussel, Biden akan melakukan perjalanan ke Warsawa, Polandia untuk menunjukkan dukungan bagi sekutu yang berbatasan dengan Ukraina.
"Saat berada di Polandia, dia akan terlibat dengan pasukan AS yang sekarang membantu mempertahankan wilayah NATO," papar Sullivian.
"Dan bertemu dengan para ahli yang terlibat dalam respons kemanusiaan terhadap perang," sambungnya.
Presiden AS juga akan bertemu dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Baca juga: Berharap Ukraina Bisa Bertahan dari Serangan Udara Rusia, AS Kirim Senjata Militer Era Soviet
Pemerintah Duda telah menyarankan Polandia menggantikan Rusia dalam kelompok ekonomi besar G20.
Sullivan mengatakan bahwa AS ingin berkonsultasi dengan sekutunya tentang keanggotaan G20 Rusia.
“Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa di lembaga internasional dan di komunitas internasional,” sebut Sullivan.
Sullivan mengatakan Biden akan pergi ke Eropa untuk memastikan kesatuan AS dan sekutunya di Eropa.
Serta untuk memperkuat tekad kolektif AS, mengirim pesan yang kuat bahwa AS siap dan berkomitmen dalam hal ini.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)