Rantai Pasokan Perang Rusak, Ukraina Sebut Stok Amunisi dan Makanan Rusia akan Habis dalam 3 Hari

Pasukan militer Rusia yang berada di Ukraina untuk melakukan invasi dikabarkan akan segera kehabisan stok bahan bakar hingga makanan.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar The Guardian
Ilustrasi Thermobaric weapon (Senjata termobarik). Senjata termobarik atau bom vakum adalah senjata yang menyedot oksigen dari sekitar untuk menghasilkan ledakan bersuhu tinggi. Senjata yang menurut Ukraina telah digunakan Rusia dalam invasi ini. 

Jumlah korban tewas dengan cepat dihapus dari situs surat kabar itu.

Baca juga: Ukraina Tolak Ultimatum Moskow, Rusia Makin Gencar Bombardir Kota Mariupol

Para pejabat Barat mengatakan mereka yakin angka-angka yang dikutip oleh surat kabar itu adalah 'perkiraan yang masuk akal'.

“Ini adalah tingkat korban yang belum pernah dialami (oleh Rusia) sejak perang dunia kedua. Ini masih berlanjut, ini adalah konflik pada skala yang berbeda.” sebut pejabat itu.

Sementara itu pasukan Rusia telah berjuang di sekitar Kyiv.

Seorang pejabat senior AS mengatakan pertempuran telah terjadi di jalan-jalan di Mariupol.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-27 Perang Rusia Vs Ukraina, Mariupol Luluh Lantak, Ada Tuduhan Pakai Senjata Kimia

Diketahui bahwa masih banyak warga sipil yang terjebak di antara mayat-mayat yang membusuk dan bangunan-bangunan yang rata dengan tanah di Kota Mariupol.

Dua 'bom super kuat' menghantam kota itu pada Selasa (22/3/2022).

Bahkan ketika upaya penyelamatan sedang berlangsung, kata pihak berwenang setempat.

Kota pelabuhan Mariupol itu dikatakan berada di bawah serangan angkatan laut dari kapal-kapal di Laut Azov.

Baca juga: Hadapi Warga Ukraina yang Berdemo, Tentara Rusia Lepaskan Tembakan hingga Lempari Granat

Rusia disebut ingin bisa mendeklarasikan Mariupol sebagai kemenangan strategis pertama.
Kota di Ukraina selatan ini dipandang sebagai kunci untuk mengamankan koridor Rusia antara wilayah separatis Donbas dan Krimea yang dicaplok Moskow secara ilegal.

Ini juga merupakan rumah bagi pelabuhan perdagangan terbesar di Laut Azov dari mana Ukraina mengekspor biji-bijian, besi dan baja, dan mesin-mesin berat.

Meski demikian, militer AS mengatakan bahwa mereka belum melihat tanda-tanda bahwa senjata kimia sedang dipersiapkan untuk digunakan dalam waktu dekat.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved