UPDATE Hari Ke-23 Invasi: Presiden AS dan Cina Bakal Berunding Bahas Perang Rusia Vs Ukraina

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-23 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP/Vadim Ghird? via The Guardian
Petugas pemadam kebakaran Ukraina memadamkan api di sebuah gudang setelah pemboman di Ibu kota Kiev pada hari ke-22 invasi Rusia yakni Kamis (17/3/2022). 

Tetapi terobosan tergantung pada Kremlin yang menerima gencatan senjata.

Reznikov merupakan orang yang telah memimpin delegasi Ukraina dalam negosiasi.

Dikatakan Reznikov bahwa pekerjaan teknis sedang berlangsung tetapi Rusia harus menghentikan penembakannya agar perundingan damai dapat dilakukan.

- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan bahwa pihaknya berharap akan ada gencatan senjata di antara perang Rusia-Ukraina.

"Kami memiliki harapan yang lebih kuat untuk gencatan senjata” kata Cavusoglu setelah bertemu dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba di Lviv.

Baca juga: Vladimir Putin Dirumorkan Kena Gangguan Mental hingga Kecanduan Steroid, Rusia Beri Penjelasan

Pertemuan tersebut mengikuti kunjungan Cavusoglu ke Moskow kemarin, di mana dia menyatakan: “Kami tidak kehilangan kepercayaan kami pada diplomasi.”

- Para pejabat barat telah memperingatkan bahwa masih ada 'kesenjangan yang sangat besar' antara Ukraina dan Rusia dalam perundingan damai antara kedua negara.

Reuters mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya bahwa kedua belah pihak sedang melakukan perundingan damai dengan serius.

Tetapi hanya ada sedikit tanda terobosan dalam waktu dekat.

Baca juga: Sudah Ditulisi Anak-anak dalam Bahasa Rusia, Gedung Teater Tempat Warga Ukraina Sembunyi Diserang

- Zelenskyy menyerukan runtuhnya Tembok Berlin dalam upaya membujuk anggota parlemen Jerman untuk melakukan segala kemungkinan guna menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.

Berbicara kepada parlemen Jerman melalui video, presiden Ukraina mengecam Jerman karena di masa lalu bersikeras bahwa jaringan pipa gas Nord Stream 1 dan 2 dan proyek bisnis lainnya dengan Rusia 'murni ekonomi' dan bukan politik.

- Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat (18/3/2022) untuk membahas perang Rusia melawan Ukraina.

Serta untuk membahas masalah lain yang menjadi perhatian bersama.

Kiri: Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Kanan: Presiden Cina Xi Jinping
Kiri: Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Kanan: Presiden Cina Xi Jinping (Kolase Tangkapan layar Reuters | Instagram.com/@xi.jinping_cn)

Baca juga: Kementerian Kedaruratan Rusia Klaim telah Kirimkan 2000 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina

Hal itu diungkapkan oleh pihak Gedung Putih.

Sebelumnya, seorang pejabat Cina mengkritik Sekjen NATO Jens Stoltenberg atas komentarnya bahwa Beijing memiliki kewajiban sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved