Berita Kendari
Tahun 2022 Sebanyak 227 Kasus Stunting di Kota Kendari, Lebih Rendah Secara Nasional
Dengan melibatkan stakeholder atau pemandu yang melakukan gerakan bersama percepatan penurunan angka stunting di kota Kendari.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemkot Kendari berkomitmen lakukan percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting di Kota Kendari.
Dengan melibatkan stakeholder atau pemandu yang melakukan gerakan bersama percepatan penurunan angka stunting di kota Kendari.
Pemkot Kendari menggelar rembuk stunting yang di Imperial Hotel Kendari, Jumat (18/3/2022).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan meskipun angka stunting di Kota Kendari lebih rendah secara nasional maupun dibandingkan dengan kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Bermanfaat untuk Jantung, Simak 6 Khasiat Buah Naga: Mampu Kendalikan Kolestrol hingga Diabetes
Namun kasus stunting masih ada di Kota Kendari, sehingga penanganannya harus diseriusi sedini mungkin, sebab akan berdampak besar jika diabaikan.
"Jika stunting ini tidak kita tangani secara komprehensif maka akan berdampak pada anak-anak kita. 1000 hari pertama anak kita, itu menentukan bagaimana tumbuh kembang mereka nanti," kata Sulkarnain Kadir.
Tidak hanya faktor kesehatan, menurutnya untuk pencegahan stunting harus mendapatkan perhatian seperti ekonomi dan lingkungan tempat tinggal. Sehingga dibutuh dukungan semua pihak.
"Jika anak-anak kita mengalami stunting itu tidak hanya fisiknya, tapi yang paling berat kemampuan otaknya berkurang,” ucapnya.
Baca juga: Megawati Kritik Peryataan Jokowi, Ketua Umum PDIP Itu Beri Ultimatum soal Stunting dan Minyak Goreng
Oleh sebab itu, ia minta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam percepatan penanganan stunting bekerja sama dalam menuntaskan kasus stunting di Kota Kendari.
Diharapkan Melalui rembuk stunting ini dan aksi yang dilakukan tim percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting ini bisa menghasilkan yang terbaik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum menjelaskan hingga tahun 2022 sebanyak 227 kasus stunting di Kota Kendari yang tersebar di 15 kelurahan.
Ke-15 kelurahan tersebut sekaligus menjadi lokus penanganan stunting yang ditetapkan berdasarkan jumlah keluarga berresiko stunting, jumlah anak stunting dan prevalensi stunting.
Baca juga: Lowongan Kerja Satgas Stunting Perorangan Perwakilan BKKBN Sultra Tahun 2022, Syarat dan Cara Daftar
Data Dinkes Kota Kendari pada Agustus tahun 2021 prevalensi tertinggi berada di Kecamatan Kendari Barat, selanjutnya di Kecamatan Kendari, dan Kecamatan Wua-wua.
drg Rahminingrum menambahkan, untuk menangani kasus stunting ada sejumlah indikator yang harus diintervensi, baik dari sektor kesehatan maupun non kesehatan.
"Sebab dari sekiranya 29 indikator ini masih terdapat beberapa indikator yang sama sekali belum mendapatkan intervensi," ujarnya.