Wilayah NATO Terancam Diserang Rusia, Warga Polandia Ingin Kabur hingga Timbun Kebutuhan Pokok
Wilayah anggota NATO, Polandia, kini terancam ikut diserang Rusia. Kekhawatiran muncul setelah serangan rudal Rusia ke perbatasan Ukraina-Polandia
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Wilayah anggota NATO, Polandia, kini terancam ikut diserang Rusia.
Kekhawatiran ini muncul setelah adanya serangan rudal Rusia ke perbatasan Ukraina dan Polandia.
Pihak Inggris cemas jika sampai ada warganya yang ikut berperang dan tewas.
Sedangkan serangan rudal pada Minggu (13/3/2022) itu mengenai wilayah dekat negara NATO, yakni Polandia.
Baca juga: Khawatir soal Kabar Pasukan NATO Kena Rudal Rusia di Ukraina, Inggris Larang Warganya Ikut Perang
Diberitakan TribunnewsSultra.com dari independent.co.uk pihak berwenang Inggris kini menyelidiki serangan rudal yang menewaskan puluhan orang itu.
Belum ada konfirmasi resmi tentang kematian mereka.
Diketahui, lebih dari 30 rudal menargetkan fasilitas pelatihan di Yavaroviv.
Lokasinya kurang dari 15 mil dari perbatasan Polandia.
Menurut gubernur wilayah Lviv barat Ukraina, ada 130 orang lebih yang terluka.
Baca juga: Wilayah NATO Mulai Terancam, Rudal Rusia Hantam Pangkalan Militer Ukraina Dekat Polandia
Namun, sebuah sumber mengungkap pada Daily Mirror bahwa "lebih banyak yang terbunuh di TKP dibanding yang dikabarkan".
Serta tiga sosok yang tewas itu disebut bukan bagian dari pasukan asing yang dilatih di International Centre for Peacekeeping and Security.
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut, pihaknya hanya bisa terlibat jika terbukti ada personel militer negaranya yang menjadi korban.
Sementara itu, seluruh warga negara Inggris diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina oleh Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO).
Sekretaris Kementerian Perhubungan Inggris juga menyebut bahwa warga negaranya dilarang untuk ikut berperang di Ukraina.
Baca juga: Rudal Rusia ke Ukraina Diduga Kena Pasukan NATO, Inggris Khawatir Prajuritnya Tewas Terbunuh
Warga Polandia ketakutan
Adapun serangan di dekat Polandia itu membuat warga negara anggota NATO ini ketakutan.
Kabarnya, orang Polandia berondong-bondong segera mengurus paspor mereka seolah hendak melarikan diri.
Banyak juga di antara mereka yang menimbun kebutuhan pokok.
Downing Street menyebut, serangan yang sangat dekat dengan anggota NATO itu begitu mengkhawatirkan.
Kini Inggris tengah berusaha membangun koalisi seluas mungkin untuk melawan invasi Rusia.
Update konflik Rusia dan Ukraina
Simak kondisi terkini perang Rusia dan Ukraina.
Invasi Rusia sejak 24 Februari 2022 semakin memanas dan tak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Pada hari ke-19 atau Senin (14/3/2022), terjadi beberapa peristiwa, di antaranya keterlibatan pemimpin Chechnya.
Hingga tuduhan terhadap Cina bahwa negaranya membantu Rusia.
Baca juga: Kena Embargo gegara Serang Ukraina, Rusia Disebut Bank Dunia Hampir Gagal Bayar Utang
Diberitakan Kompas.com dari AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-19 perang Rusia vs Ukraina.
1. Rusia bisa mengambil kontrol penuh
Ketika pasukan Rusia mengepung beberapa kota Ukraina, Moskwa memperingatkan bahwa hal itu dapat berujung ke kontrol penuh Kremlin.
Juru bicara Kremlin mengatakan, pasukan Rusia sejauh ini menahan diri melakukan serangan skala penuh di kota-kota besar karena jumlah korban sipil akan banyak, tetapi Moskwa tidak mengesampingkan kemungkinan mengendalikan penuh kota-kota besar Ukraina.
Baca juga: Bahas soal Invasi di Ukraina, Presiden AS dan Prancis Sepakat Perkuat Sanksi terhadap Rusia
2. Perundingan ronde keempat
Peringatan itu muncul saat pembicaraan putaran keempat antara Ukraina dan Rusia sedang berlangsung melalui konferensi video.
Para pejabat Rusia menggambarkan pembicaraan tersebut alot, karena kedua pihak saling tuding atas kematian warga sipil.

3. Serangan di apartemen Kyiv
Sebanyak satu orang tewas dan 12 lainnya luka-luka setelah serangan udara melanda sebuah bangunan perumahan di ibu kota Ukraina, Kyiv.
Jumlah korban direvisi turun dari angka sebelumnya yaitu dua orang tewas.
Baca juga: Sederet Peristiwa Hari Ke-19 Perang Rusia Vs Ukraina: AS Ancam Cina Jika Bantu Putin
4. Cina bantah klaim
Rusia minta bantuan Cina menuduh Amerika Serikat (AS) menyebarkan disinformasi atas peran Beijing dalam konflik Ukraina, tanpa secara langsung menanggapi laporan di media AS bahwa Rusia meminta bantuan militer dan ekonomi dari Cina.
AS memperingatkan Cina agar tidak membantu Rusia menghindari sanksi.
Namun, Kedutaan Besar Cina di Washington DC mengatakan, tidak mengetahui permintaan Rusia tersebut.
5. Chernobyl tanpa listrik lagi
Ukraina mengatakan, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl--lokasi bencana nuklir terburuk di dunia pada 1986--terputus aliran listriknya untuk kali kedua sejak jatuh ke tangan Rusia pada awal invasi.
Baca juga: Beberkan Propaganda, Warga Rusia: Saya Lihat Banyak Orang Dicuci Otak, seperti Reinkarnasi Hitler
6. 16 tewas dalam serangan di wilayah yang dikuasai pemberontak
Separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur mengeklaim, serangan rudal oleh pasukan Ukraina di ibu kota de facto mereka yakni Donetsk menewaskan sedikitnya 16 orang termasuk anak-anak.
Pemimpin pemberontak mengatakan kepada TV Rusia, para korban adalah orang-orang yang menunggu di ATM dan di halte bus. Adapun AFP tidak dapat memverifikasi berita kematian itu secara independen.
7. Blokade Laut Hitam
Kementerian Pertahanan Inggris berujar, Rusia membentuk blokade laut di pantai Laut Hitam yang secara efektif mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional.
"Pasukan angkatan laut Rusia juga terus melakukan serangan rudal terhadap sasaran di seluruh Ukraina," katanya.
8. Hampir 2.200 warga sipil tewas di Mariupol
Hampir 2.200 penduduk kota Mariupol yang terkepung di Ukraina tewas sejak perang dimulai, kata pihak berwenang setempat.
Mariupol menghadapi skenario terburuk jika pihak-pihak yang bertikai tidak segera mencapai kesepakatan kemanusiaan yang konkret, ungkap Komite Internasional Palang Merah (ICRC) memperingatkan.
9. Zelensky memperingatkan NATO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan NATO, negara-negara anggotanya bisa berada di bawah serangan Rusia jika mereka tidak memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina.
Dia memperingatkan, hanya masalah waktu sebelum roket Rusia menghantam wilayah NATO, sehari setelah 35 orang tewas dalam serangan udara Rusia di tempat pelatihan militer di luar Lviv, dekat perbatasan Polandia.
10. Pemimpin Chechnya datangi Ukraina
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengaku berada di Hostomel Ukraina, lapangan terbang dekat Kyiv yang direbut pasukan Rusia pada awal invasi mereka.
Mantan pemberontak Chechnya yang berubah menjadi sekutu Moskwa dan dituduh melakukan banyak pelanggaran tersebut meminta Ukraina menyerah atau akan dihabisi.
11. Jurnalis AS tewas
Seorang jurnalis AS ditembak mati di Irpin, kata petugas medis dan saksi, dan menjadi wartawan asing pertama yang tewas sejak invasi Rusia.
Kertas-kertas yang ditemukan di tubuh reporter mengidentifikasi dia sebagai pembuat video dokumenter bernama Brent Renaud (50).
12. Ratusan orang ditahan saat demo di Rusia
Polisi Rusia menahan lebih dari 800 orang di 37 kota karena memprotes operasi militer Moskwa di Ukraina.
Hampir 15.000 orang dilaporkan telah ditahan dalam demonstrasi di seluruh negeri sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.
13. Pengungsi Ukraina capai hampir 2,7 juta orang
Hampir 2,7 juta orang melarikan diri dari perang di Ukraina, dan lebih dari 100.000 di antaranya dalam 24 jam terakhir, kata PBB.
Separuh lebih di antara mereka pergi ke Polandia.
(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rangkuman Hari Ke-19 Serangan Rusia ke Ukraina, Kontrol Penuh Kremlin, Pemimpin Chechnya Datang"