23 Warga Wilayah Separatis Donetsk Tewas Diserang Rudal, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh

Serangan rudal menghantam wilayah separatis Donetsk hingga menewaskan 23 warga, pihak Rusia dan Ukraina pun saling tuduh atas kejadian itu.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
via Sputnik
Asap hitam mengepul di Luhansk setelah pasukan nasionalis Ukraina menembakkan rudal Tochka-U di Depot Minyak kota tersebut, Senin (7/3/2022) pagi waktu setempat. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Memasuki hari ke-19 perang pada Senin (14/3/2022) Ukraina disebut melancarkan serangannya ke wilayah yang pro-Rusia hingga menewaskan puluhan warga.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Al Jazeera, militer Ukraina membantah melancarkan serangan rudal ke Kota Donetsk hingga membuat 23 warga sipil tewas.

Diketahui bahwa Kota Donetsk merupakan wilayah yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.

Adapun bantahan dari pihak militer Ukraina ini datang setelah Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa 23 warga sipil tewas dalam serangan rudal Ukraina.

Rusia mengatakan bahwa rudal Tochka-U juga telah melukai 28 orang di Kota Ukraina timur dalam apa yang digambarkan sebagai 'kejahatan perang'.

Baca juga: Bertemu di Roma, AS Peringatkan Cina akan Ada Konsekuensi Jika Bantu Invasi Rusia ke Ukraina

Sebelumnya pada Senin (14/3/2022), seorang pemimpin separatis lokal telah mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa rudal Tochka-U telah dicegat di atas kubu pemberontak, tetapi bagian-bagiannya telah mendarat di pusat kota.

Kepala Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin mengatakan bahwa daerah pemukiman rusak.

“Orang-orang mengantri di dekat ATM dan berdiri di halte bus,” ujar Pushilin kepada jaringan Rossiya 24.

“Ada anak-anak di antara yang mati,” imbuhnya.

Namun, militer Ukraina dengan cepat menyangkal serangan itu.

Baca juga: Kondisi Hari Ke-19 Perang Rusia Vs Ukraina: Pimpinan Chechnya Ancam Kyiv, Cina Disebut Bantu Putin

“Ini jelas rudal Rusia atau amunisi lain, bahkan tidak ada gunanya membicarakannya,” ungkap Juru Bicara Militer Ukraina Leonid Matyukhin dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Ditanya tentang laporan serangan Ukraina di Kota Donetsk, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu adalah tragedi.

Baik korban tewas dan insiden itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Wilayah di Ukraina tersebut telah dikendalikan oleh pemberontak pro-Rusia sejak 2014.

Hingga kemudian Kota Donetsk memutuskan untuk memisahkan diri dengan mendirikan negara republik baru.

Baca juga: Bahas soal Invasi di Ukraina, Presiden AS dan Prancis Sepakat Perkuat Sanksi terhadap Rusia

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved