Ada Turki hingga Israel, Inilah Daftar Negara yang Berpotensi Jadi Negosiator Perang Rusia-Ukraina
Dilansir TribunnewsSultra.com dari SkyNews, berikut daftar negara yang dapat membantu menjadi perantara untuk mengakhiri konflik Rusia dengan Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
China abstain dari mosi Dewan Keamanan PBB tentang invasi, tetapi sejak itu tidak banyak mengeluarkan suara.
Berbicara pada pertemuan virtual dengan mitranya dari Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa, Xi mengatakan China akan bersama mendukung perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Tetapi direktur CIA Williams mengklaim China merasa 'tidak tenang' oleh perang yang sedang berlangsung dan bagaimana ia telah menyatukan Eropa dan AS lebih kuat dari sebelumnya.
"Mereka tidak mengantisipasi kesulitan signifikan yang akan dihadapi Rusia," katanya kepada Kongres.
Pakar Hubungan Internasional di Universitas Renmin sekaligus Penasihat Pemerintah China, Profesor Shi Yinhong, mengatakan bahwa negaranya 'malu' dengan apa yang terjadi di Ukraina.
Baca juga: Sambut Para Pemimpin UE untuk Bahas Krisis Ukraina, Presiden Prancis Macron Kutuk Invasi Rusia
Sedangkan, PM Australia Scott Morrison mengklaim bahwa tidak ada negara yang memiliki dampak lebih besar dalam menyelesaikan perang mengerikan di Ukraina ini selain China.
3. Israel
Setelah kunjungan mendadak ke Moskow pada 5 Maret lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah memposisikan dirinya sebagai mediator antara kedua belah pihak.
Israel memiliki hubungan kerja yang baik dengan Rusia dan Ukraina.
Serta apabila berhasil menengahi gencatan senjata, hal itu bisa membuat karir politik Bennett menjadi pendek.
Baca juga: Tanggapi Serangan Rudal Rusia di Dekat Masjid Ukraina, Menlu Turki Minta Evakuasi Warga Sipil
Dia dikritik karena tidak memberikan sanksi kepada Rusia menjelang invasi, sementara sekutu Baratnya memperketat tindakan.
Tetapi setelah pasukan melintasi perbatasan, Israel mengirimkan ratusan ton bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan berjanji untuk mendanai sebuah rumah sakit lapangan di sana.
Ukraina adalah rumah bagi sekitar 200.000 orang Yahudi, termasuk Presiden Volodymyr Zelenskyy sendiri.
Sementara itu, Bennett diyakini terus berkomunikasi dengan kedua negara.
Selain itu, disebutkan bahwa Zelenskyy telah memintanya untuk bernegosiasi.
Baca juga: Presiden Ukraina Bersumpah akan Terus Negosiasi dengan Rusia, Kini Tinggal Tunggu Jawaban Putin